10 Jenis Selai Kacang yang Sehat, Cocok Untuk Diet!
- shutterstock
8. Selai Kacang Macadamia
Itu berasal dari kacang macadamia panggang dan dikenal dengan tekstur lembut dan rasa yang kaya. Mentega ini kaya akan lemak sehat — MUFA (asam lemak oleat dan palmitoleat), antioksidan, serat makanan, protein, Vitamin E, mangan, thiamin, dan tembaga.
Mengambil mentega macadamia dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, lipid darah, dan kadar kolesterol. Selain itu, konsumsi selai kacang macadamia dalam jumlah sedang dapat membantu dalam manajemen berat badan, mengontrol kadar kontrol gula darah, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan tulang, dan meningkatkan fungsi otak. Mentega macadamia dapat ditambahkan ke ubi panggang atau disiram di atas smoothie.
9. Selai Biji Bunga Matahari
Idealnya, ini bukan selai kacang, karena terbuat dari biji bunga matahari panggang dan merupakan alternatif yang populer bagi mereka yang alergi kacang.
Ini tinggi lemak sehat, protein, serat, vitamin E dan A, dan mineral seperti selenium dan seng. Mentega biji bunga matahari dapat meningkatkan kesehatan jantung, mendukung fungsi otak, membantu pencernaan, meningkatkan tidur nyenyak, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Menteganya tinggi kalori dan rendah protein, jadi perlu kontrol porsi. Selai kacang ini biasanya menjadi bahan pembuatan kue dan bisa dijadikan saus dengan buah-buahan.
10. Selai Biji Wijen (Tahini)
Selai Biji Wijen
- shutterstock
Mentega biji wijen, umumnya dikenal sebagai tahini, dibuat dari biji wijen bubuk dan merupakan pilihan yang populer saat ini. Biji wijen dikupas, dipanggang, lalu digiling hingga mencapai kekentalan yang diinginkan.
Biji wijen adalah sumber serat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral penting yang baik seperti kalsium, zat besi, dan magnesium. Ini juga mengandung zat seperti lignan dan fitosterol, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Biji wijen diketahui dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan tulang, dan membantu pencernaan.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.
