4 Tanda Bahaya Saat Tidur yang Bisa Berakibat Fatal, Jangan Anggap Remeh!
Ilustrasi tidur
- https://www.pexels.com/@ketut-subiyanto
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan pada sistem saraf otonom selama tidur meningkatkan frekuensi aritmia nokturnal.
Apnea tidur menyebabkan kekurangan oksigen dan fluktuasi tekanan darah yang signifikan, yang mudah menyebabkan palpitasi, aritmia, atau sesak dada. Ini juga merupakan waktu ketika tubuh lebih rentan terhadap kejadian kardiovaskular, termasuk angina akibat iskemia miokardium.
4. Kesulitan Berdiri, Berjalan Lebih Lambat
Merasa berat saat berdiri atau berjalan lebih lambat bukan hanya tanda penuaan. Ini merupakan indikator penting dari kelemahan tubuh secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan berjalan memprediksi tingkat degenerasi tubuh lebih akurat daripada BMI atau tekanan darah. Penurunan kekuatan otot – terutama kesulitan berdiri – juga terkait erat dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan merupakan tanda umum melemahnya banyak organ.
Untuk mengurangi risiko kematian mendadak saat tidur, Dr. Hoang memberikan lima rekomendasi yaitu:
- Jaga suhu ruangan antara 20 dan 24 derajat Celciustidur
- Miring untuk mengurangi apnea tidur
- Hindari minum alkohol sebelum tidur
- Individu berisiko tinggi harus menjalani pemeriksaan rutin termasuk elektrokardiogram, ekokardiogram, pemantauan tidur, dan elektrokardiogram 24 jam
- Hindari begadang karena kurang tidur mengganggu sistem saraf otonom, meningkatkan risiko penyakit jantung di malam hari.