7 Tanda Kesehatan Mental Seseorang Sedang Tidak Baik-Baik Saja
- istock
Olret – Di balik senyum yang terlihat hangat dan tawa yang terdengar renyah, tak selalu berarti seseorang benar-benar baik-baik saja. Kesehatan mental kerap jadi hal yang tidak terlihat, tapi dampaknya nyata dan bisa memengaruhi seluruh aspek kehidupan mulai dari emosi, pola pikir, hubungan sosial, hingga produktivitas.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari ketika dirinya atau orang terdekat sedang mengalami penurunan kesehatan mental. Agar kita bisa lebih peka, berikut beberapa tanda umum yang sering muncul ketika kondisi mental seseorang sedang tidak dalam keadaan optimal.
1. Perubahan Emosi yang Tidak Biasa
Merasa sedih atau marah sesekali itu wajar. Tapi ketika perubahan emosi berlangsung terus-menerus dan sulit dikendalikan, itu bisa jadi sinyal awal adanya gangguan kesehatan mental.
Contohnya, seseorang yang biasanya ceria tiba-tiba sering menangis tanpa alasan jelas, atau yang biasanya sabar jadi mudah marah dan tersinggung. Perubahan ini sering kali muncul diam-diam dan berlangsung lebih dari dua minggu.
2. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Saat seseorang tiba-tiba jadi lebih pendiam, sering menghindari obrolan, malas bertemu teman, atau bahkan mulai menjauh dari keluarga, itu bisa jadi tanda ia sedang mengalami tekanan mental.
Menarik diri bukan berarti introvert. Tapi jika sebelumnya aktif dan kini jadi sangat tertutup, kita perlu lebih peka. Rasa cemas berlebih, kehilangan minat, dan rasa putus asa sering jadi penyebab utama perilaku ini.
3. Gangguan Tidur yang Berkepanjangan
Tidur sangat berkaitan dengan kondisi mental. Ketika seseorang mengalami insomnia (sulit tidur) atau justru tidur berlebihan tapi tetap merasa lelah, ini bisa jadi gejala gangguan seperti depresi atau gangguan kecemasan.
Tidur yang tidak berkualitas akan memperburuk kondisi mental, menciptakan siklus yang sulit diputus jika tidak segera ditangani.
4. Pola Makan Berubah Drastis
Tiba-tiba kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan (emotional eating) juga bisa menandakan adanya tekanan emosional. Beberapa orang melampiaskan stres melalui makanan, sementara yang lain benar-benar tidak punya tenaga atau semangat untuk makan sama sekali.
Jika perubahan ini berlangsung lebih dari beberapa minggu dan disertai dengan berat badan naik atau turun drastis, penting untuk segera mencari bantuan.
5. Merasa Kehilangan Minat pada Hal yang Dulu Disukai
Seseorang yang tiba-tiba berhenti melakukan hobi yang dulu ia cintai, kehilangan semangat untuk beraktivitas, atau merasa semuanya “kosong”, kemungkinan besar sedang mengalami gangguan mental seperti depresi.
Perasaan ini bukan sekadar malas, tapi lebih dalam seperti kehilangan makna hidup atau merasa tidak punya arah.
6. Sering Merasa Tak Berguna atau Bersalah Tanpa Alasan
Kecemasan dan depresi sering datang bersama pikiran-pikiran negatif, seperti merasa tak berharga, gagal, atau jadi beban bagi orang lain. Bahkan ketika tidak ada alasan nyata untuk merasa demikian, otak seolah meyakinkan bahwa semuanya salah dan tidak ada harapan.
Jika dibiarkan, perasaan ini bisa berkembang menjadi pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan keinginan mengakhiri hidup.
7. Sulit Berkonsentrasi dan Mudah Lupa
Kesehatan mental juga memengaruhi fungsi kognitif. Orang yang sedang tertekan biasanya lebih sulit fokus, gampang lupa, dan mengalami penurunan performa di sekolah, kampus, atau tempat kerja. Ini bukan karena malas, tapi karena otak sedang “kelelahan” secara emosional.
Setiap orang punya masa sulit, tapi tak semua bisa menyuarakannya. Itulah kenapa kita perlu lebih peka baik pada diri sendiri maupun orang lain. Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan.
Bukan lemah jika kamu merasa tidak baik-baik saja. Justru, mengenali dan mengakuinya adalah langkah paling berani dalam merawat diri. Karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan keduanya layak diperjuangkan.