Tips Konsumsi Daging Kurban Bagi Penderita Hipertensi, Makan Aman & Tetap Nikmat

daging kurban
Sumber :
  • pinterest

Olret – Momen Idul Adha identik dengan daging kurban yang melimpah. Dari rendang, sate, sampai gulai semuanya menggoda.

Resep Rendang Daging Asli Padang, Legit Full Rempah

Tapi bagi penderita hipertensi, perayaan ini bisa jadi dilema. Di satu sisi ingin ikut menikmati sajian khas hari raya, di sisi lain khawatir tekanan darah naik akibat konsumsi daging berlebih.

Tenang, penderita hipertensi tetap bisa makan daging kurban dengan aman, asal tahu triknya. Berikut ini beberapa tips konsumsi daging kurban yang sehat dan bijak untuk penderita tekanan darah tinggi. Nggak perlu pantang total, yang penting tahu cara olah dan batasi porsinya dengan tepat.

1. Pilih Bagian Daging yang Lebih Rendah Lemak

9 Alasan Untuk Mengkonsumsi Pisang Setiap Hari

Tidak semua bagian daging merah itu tinggi lemak. Jika memungkinkan, pilih bagian yang lebih ramping seperti:

  • Has dalam (tenderloin)
  • Paha belakang
  • Daging sengkel

Lemak jenuh pada daging bisa memicu penumpukan kolesterol dan memperparah hipertensi. Jadi, hindari bagian berlemak seperti iga, tetelan, atau bagian dengan lapisan putih tebal.

2. Hindari Jeroan dan Kulit

Mau Qurban Tahun Ini? Perhatikan Syarat dan Ketentuannya

Jeroan seperti hati, usus, dan paru memang sering jadi favorit, apalagi dalam hidangan khas kurban. Tapi sayangnya, jeroan mengandung kolesterol tinggi dan natrium dalam jumlah besar. Bagi penderita hipertensi, ini bisa memperburuk kondisi pembuluh darah dan jantung.

Begitu juga dengan kulit, terutama pada kambing. Kandungan lemaknya tinggi dan bisa menaikkan tekanan darah.

3. Perhatikan Cara Mengolah

Cara masak sangat memengaruhi kadar lemak dan natrium dalam makanan. Berikut beberapa tips pengolahan yang lebih sehat:

  • Pilih metode rebus, panggang, atau kukus daripada goreng.
  • Gunakan rempah alami seperti bawang putih, jahe, kunyit, ketumbar, atau daun salam sebagai penyedap. Hindari penggunaan garam berlebih atau bumbu instan yang tinggi natrium.
  • Buang lemak yang terlihat sebelum memasak.
  • Bila membuat sup atau gulai, dinginkan dulu lalu buang lapisan lemak yang mengambang di atasnya.

4. Batasi Porsi Daging

Bagi penderita hipertensi, disarankan membatasi konsumsi daging merah maksimal 2-3 kali seminggu, dan porsinya sekitar 50–75 gram sekali makan (sekitar ukuran telapak tangan tanpa jari).

Jangan tergoda makan daging tiga kali sehari selama masa kurban. Selalu imbangi dengan asupan sayuran tinggi serat dan buah-buahan yang kaya kalium seperti pisang, pepaya, dan semangka yang bisa membantu menstabilkan tekanan darah.

5. Perbanyak Minum Air Putih

Daging cenderung tinggi protein dan lemak, sehingga dapat membebani kerja ginjal dan mempertebal darah jika tidak dibarengi dengan cukup cairan. Minumlah air putih secara rutin, minimal 8 gelas sehari, terutama setelah makan makanan tinggi protein.

Air juga membantu mengeluarkan sisa metabolisme yang bisa meningkatkan tekanan darah jika menumpuk.

6. Hindari Makan Malam dengan Menu Berat

Makan daging kurban saat malam hari, terutama dalam porsi besar, bisa memicu lonjakan tekanan darah, memperlambat metabolisme, dan mengganggu kualitas tidur. Sebaiknya konsumsi daging pada siang atau sore hari, dan hindari sebelum tidur.

7. Konsultasi dengan Dokter jika Perlu

Kalau kamu mengidap hipertensi yang sudah cukup parah atau sedang menjalani pengobatan rutin, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai batas aman konsumsi daging. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda, jadi tetap utamakan nasihat medis.

Menikmati daging kurban saat Idul Adha tetap bisa dilakukan dengan aman oleh penderita hipertensi asal bijak dalam memilih, mengolah, dan mengatur porsinya. Tidak perlu menghindar sepenuhnya, yang penting paham cara menjaga tubuh tetap sehat sambil tetap menikmati momen spesial bersama keluarga.

Jadi, nikmati hidangan kurban dengan cara yang lebih sehat. Karena merayakan Idul Adha tidak hanya soal rasa, tapi juga tentang menjaga nikmat sehat yang telah Tuhan titipkan.