Bukan Jatuh Cinta, Ini Penyebab Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi

Apakah Kopi Menghambat Pertumbuhan Anak
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Minum kopi pagi-pagi emang nikmat. Apalagi saat tubuh masih malas gerak, satu tegukan espresso bisa langsung bikin mata melek. Tapi pernah nggak, setelah ngopi, kamu merasa jantung tiba-tiba berdetak lebih cepat, bahkan sampai terasa berdebar-debar? Banyak yang langsung mikir: “Wah, ini sih jatuh cinta!” Padahal, penyebabnya lebih ilmiah dan berkaitan erat dengan efek kafein.

Mitos Kopi yang Wajib Disingkirkan Jauh-Jauh

Yuk, kita bahas kenapa jantung bisa berdebar setelah ngopi, apakah itu berbahaya, dan kapan sebaiknya kamu waspada.

 

Kafein dan Reaksi Tubuh

6 Makanan yang Membantu Mengobati Tekanan Darah Rendah

Kopi mengandung zat stimulan bernama kafein. Zat ini bekerja dengan cara menghambat senyawa adenosin di otak—senyawa yang bikin kamu mengantuk. Saat adenosin diblokir, tubuh otomatis merasa lebih segar, fokus meningkat, dan semangat jadi lebih tinggi.

Tapi kafein juga memicu peningkatan hormon adrenalin, hormon yang sama muncul saat kita takut, stres, atau berada dalam situasi “fight or flight”. Nah, lonjakan adrenalin inilah yang membuat jantung berdetak lebih cepat. Karena itu, nggak heran kalau beberapa orang merasa deg-degan atau berdebar setelah ngopi.

Apa yang Terjadi Pada Hati Ketika Minum Kopi Secara Teratur?

 

Kenapa Hanya Sebagian Orang yang Mengalaminya?

Efek kafein berbeda-beda pada tiap orang. Ada yang bisa minum tiga cangkir kopi tanpa masalah, ada juga yang baru seteguk udah merasa nggak enak badan. Faktor genetik berperan besar di sini. Beberapa orang memiliki metabolisme kafein yang lebih lambat, sehingga efeknya bertahan lebih lama di tubuh.

Selain itu, riwayat kesehatan juga berpengaruh. Orang dengan gangguan kecemasan (anxiety), tekanan darah tinggi, atau gangguan irama jantung cenderung lebih sensitif terhadap kafein. Bahkan, kondisi seperti panic attack bisa dipicu atau diperparah oleh konsumsi kopi.

 

Bukan Cuma Jantung Berdebar

Selain jantung berdebar, efek lain dari kafein berlebih bisa berupa tangan gemetar, perasaan gelisah, sulit tidur, hingga mual. Beberapa orang juga mengeluh keringat dingin atau sakit kepala setelah minum kopi dalam jumlah besar atau saat perut kosong.

Kalau kamu termasuk yang sensitif, mengonsumsi kopi dengan makanan atau memilih kopi dengan kadar kafein lebih rendah (seperti decaf atau kopi arabika) bisa membantu mengurangi efek tersebut.

 

Apakah Berbahaya?

Secara umum, jantung berdebar setelah minum kopi tidak selalu berbahaya, terutama kalau kamu tahu pemicunya adalah kafein dan gejalanya cepat mereda. Tapi kalau gejalanya sering terjadi, tidak kunjung hilang, atau disertai sesak napas, nyeri dada, dan pusing berat, kamu perlu waspada.

Dalam beberapa kasus, konsumsi kafein bisa memicu aritmia atau gangguan irama jantung, terutama pada orang dengan kondisi medis tertentu. Karena itu, penting untuk mengetahui batas konsumsi kafein yang aman untuk tubuh kamu.

 

Batas Konsumsi yang Disarankan

Berdasarkan panduan kesehatan internasional, konsumsi kafein yang aman untuk orang dewasa adalah maksimal 400 mg per hari, setara dengan sekitar 3–4 cangkir kopi. Tapi ingat, ini jumlah rata-rata—kalau kamu merasa jantung berdebar meski baru minum satu cangkir, berarti tubuhmu butuh lebih sedikit.

Jangan lupa, kafein juga ada di teh, minuman energi, cokelat, dan bahkan obat flu. Jadi, total konsumsi harian kamu bisa lebih banyak dari yang kamu kira.

 

Tips Aman Minum Kopi Tanpa Bikin Jantung Deg-degan

  • Kenali batas tubuhmu sendiri. Kalau sudah merasa deg-degan, stop dulu konsumsi kafein hari itu.
  • Hindari ngopi saat perut kosong. Kombinasi kafein dan asam lambung bisa memperburuk gejala.
  • Pilih kopi yang ringan. Kopi arabika biasanya mengandung kafein lebih rendah daripada robusta.
  • Hindari kopi menjelang malam. Kafein bisa bertahan 6–8 jam dalam tubuh, jadi sebaiknya hindari setelah jam 4 sore.

 

Jantung berdebar setelah minum kopi bukan karena kamu lagi naksir seseorang, tapi karena reaksi alami tubuh terhadap kafein. Efek ini umum terjadi dan tidak selalu berbahaya, tapi tetap harus kamu perhatikan. Kenali batasan tubuhmu, pilih jenis kopi yang sesuai, dan jangan ragu kurangi konsumsi jika efeknya mulai mengganggu.