Dampak Gula Berlebih pada Otak dan Konsentrasi
- freepik.com
Gula bisa memicu pelepasan dopamin di otak mirip seperti zat adiktif lainnya. Karena itu, semakin sering kita konsumsi gula, semakin tinggi pula keinginan untuk mengulanginya. Ini bisa menciptakan pola perilaku mirip kecanduan: makin butuh rasa manis untuk merasa “normal” atau bahagia.
Akibatnya, otak jadi kurang responsif terhadap stimulasi alami yang menyenangkan, seperti olahraga, musik, atau interaksi sosial. Ini juga bisa menjelaskan kenapa seseorang bisa jadi lebih malas, moody, dan mudah cemas saat mencoba mengurangi gula.
Memicu Peradangan Otak
Studi dalam jurnal Frontiers in Neuroscience menyebutkan bahwa asupan gula tinggi bisa memicu peradangan di otak, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Peradangan ini bisa memperlambat kerja sistem saraf, meningkatkan stres oksidatif, dan bahkan berisiko mempercepat gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Meskipun penyakit seperti itu lebih banyak terjadi di usia lanjut, kebiasaan makan sejak muda bisa jadi faktor pemicunya di masa depan.