Brain Rot: Kecanduan Konten Receh di Sosmed

Lelah Dengan Hidup dan Rutinitas Monoton
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Di era TikTok, Instagram, dan meme-meme receh yang bertebaran, siapa sih yang nggak pernah terjebak scrolling sampai lupa waktu? Awalnya cuma mau lihat satu video lucu, eh tahu-tahu sudah tiga jam berlalu. Otak sih terasa terhibur, tapi kok setelah itu malah jadi lesu dan nggak produktif? Nah, fenomena ini sering disebut dengan istilah brain rot.

Pengakuan dan Penyesalan: Ketika Julia Prastini 'Jule' Membuka Tabir Kehidupan Pribadinya

Apa Itu Brain Rot?

Brain rot, kalau diterjemahkan langsung, berarti "pembusukan otak". Tapi tenang, ini bukan istilah medis kok. Secara kiasan, brain rot menggambarkan kondisi di mana otak jadi "mager mikir" akibat terlalu sering terpapar konten dangkal, receh, atau repetitif di sosial media.

Keajaiban Al-Quran Menurut Neurolog: Inilah Bukti Ilmiah Mengapa Penghafal Lebih Cerdas dan Berprestasi!

Misalnya:

  • Maraton video TikTok yang isinya cuma dance atau prank lucu.
  • Memantau drama artis atau influencer tanpa ujung di Twitter.
  • Nonton meme dan reels kocak berjam-jam tanpa henti.
  • Emang sih, konten-konten ini bikin ketawa dan rasanya ringan di kepala. Tapi kalau kebiasaan ini terus-terusan, otak bakal kehilangan tantangan dan akhirnya "malas" untuk diajak mikir hal yang lebih serius atau mendalam.
7 Manfaat Digital Detox untuk Otak dan Fokus

Kenapa Brain Rot Bisa Berbahaya?

Awalnya mungkin nggak terasa apa-apa, tapi brain rot bisa berdampak ke banyak aspek dalam hidup. Berikut beberapa hal yang sering terjadi kalau otak mulai "berkarat":

Susah Fokus

Pernah nggak, lagi baca buku atau kerja, tapi tiba-tiba pengen buka HP cuma buat scroll media sosial? Itu salah satu efek brain rot. Otak jadi terbiasa dengan kepuasan instan dari konten singkat, sehingga sulit fokus pada hal yang membutuhkan perhatian lebih lama.

Merasa Nggak Produktif

Setelah habis waktu buat scrolling, muncul perasaan nyesel kayak, “Duh, tadi kan bisa ngerjain hal yang lebih penting.” Tapi tetap aja, besok diulang lagi. Ini bikin rasa produktif menurun drastis.

Kreativitas Menurun

 Terlalu banyak mengonsumsi konten receh bikin otak kelebihan informasi, tapi minim proses kreatif. Otak nggak punya waktu untuk berpikir kritis atau menciptakan sesuatu yang baru.

Overstimulated Tapi Bosan

 Ironisnya, meskipun otak terus dirangsang oleh konten, lama-lama muncul rasa bosan. Konten yang biasanya seru tiba-tiba terasa nggak menarik lagi, bikin cari hiburan yang lebih ekstrem untuk memuaskan otak.

Halaman Selanjutnya
img_title