Siapkah Kita Bangkrut di Akhirat? Ini 4 Pertanyaan Maut yang Akan Menentukan Nasib Anda!

Siapkah Kita Bangkrut di Akhirat
Sumber :
  • Youtube Masih Lurus

Olret –  Setiap detik dari hidup kita sedang dicatat. Setiap bisikan hati dan setiap langkah kaki tercatat rapi, menanti hari diperhitungkan. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan, hari ini adalah ‘hari emas’ untuk bertaubat, sebelum kita dihadapkan pada pengadilan terbesar: Hari Hisab.

Upgrade Iman Anda: 4 Kunci Praktis Menuju Ibadah yang Penuh Gairah

Pernahkah Anda membayangkan momen ketika seluruh amal perbuatan dibuka di hadapan Sang Pencipta? Bukan hanya perbuatan besar, melainkan sekecil apa pun, seperti sebutir debu. Inilah inti dari ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang membahas detail perhitungan amal (hisab) di Hari Kiamat.

Keadilan Mutlak: Kitab Amal di Tangan Kanan atau Kiri?

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, di Padang Mahsyar kelak, tidak ada satu pun kezaliman yang akan lolos—bahkan seberat biji sawi pun akan dihitung. Momen paling menentukan adalah saat pembagian buku catatan amal:

1. Tangan Kanan

Mereka yang menerima buku di tangan kanan adalah para penghuni surga. Mereka akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (hisab yasir) dan kembali kepada kaumnya sesama orang beriman dengan penuh kegembiraan.

2. Tangan Kiri/Belakang

Mereka yang menerimanya dari belakang atau tangan kiri akan langsung berteriak, “Celakalah aku!” Mereka tahu, harta, jabatan, dan kekuasaan yang mereka banggakan di dunia, kini sama sekali tak berguna. Penyesalan datang terlambat, dan neraka adalah tempat kembalinya.

4 Pertanyaan Penentu: Tiada Ampun Bagi yang Menyia-nyiakan

Sebelum melangkah ke surga atau neraka, setiap hamba akan dihentikan dan diajukan 4 pertanyaan yang wajib dijawab. Ini adalah tolok ukur utama dari keseluruhan hidup kita:

1. Tentang Umur

Untuk apa dihabiskan? Apakah mayoritas waktu kita tersita untuk hal sia-sia, atau diisi dengan ibadah dan ketaatan?

2. Tentang Ilmu

Apa yang sudah diamalkan dari ilmu yang dimiliki? Ilmu tanpa amal adalah beban.

3. Tentang Harta (Dua Sisi)

Dari mana harta itu didapatkan, dan untuk apa dibelanjakan? Pertanyaan ini menuntut kejelasan sumber halal dan pengeluaran yang halal. Harta haram yang digunakan untuk amal kebaikan (seperti korupsi untuk membangun masjid) tetap menjadi dosa.

4. Tentang Tubuh

Bagaimana anggota tubuh digunakan? Mata, telinga, tangan, dan kaki akan bersaksi, apakah ia melangkah menuju kebaikan atau kemaksiatan?

Definisi Tragis ‘Orang Bangkrut’ Sebenarnya

Bagian paling dramatis dari hisab adalah kisah tentang orang yang bangkrut (al-muflis).

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang bangkrut bukanlah mereka yang kehilangan harta di dunia. Mereka yang bangkrut sebenarnya adalah orang yang datang pada Hari Kiamat membawa segunung pahala salat, puasa, dan zakat yang lengkap, tetapi ia juga membawa dosa-dosa kezaliman:

  • Mencaci maki orang lain.

  • Memfitnah.

  • Memakan harta orang lain (korupsi/curang).

  • Memukul orang lain.

Bagaimana penyelesaiannya? Ustadz Khalid Basalamah memaparkan mekanisme Qisas (pembalasan) di akhirat:

  1. Pahala dibagikan kepada setiap orang yang pernah ia zalimi.

  2. Jika pahala ibadahnya habis, sementara masih ada hak orang lain yang harus dibayar, maka dosa-dosa orang yang dizalimi akan ditimpakan kepadanya.

  3. Setelah itu, ia dilemparkan ke dalam api neraka.

Inilah kerugian terbesar: semua ibadah yang dilakukan seumur hidup terbuang sia-sia hanya untuk menutupi kezaliman lisan dan tangan.

Mulut Dikunci, Tubuh Sendiri Bersaksi

Jika seseorang mencoba berbohong untuk mengelak di hadapan Allah, tubuhnya sendiri yang akan menjadi saksi. Mulutnya akan dikunci, dan Allah akan memerintahkan paha, daging, dan tulang-tulang untuk berbicara. Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan. Semua perbuatan, besar atau kecil, akan terungkap melalui kesaksian anggota badan.

Penting untuk diingat: Rasulullah SAW menegaskan, tidak ada seorang pun yang masuk surga murni karena amalnya, melainkan karena Rahmat Allah SWT. Amal saleh kita hanya berfungsi untuk meninggikan derajat di dalamnya.

Oleh karena itu, selamatkanlah diri Anda! Bertaubatlah hari ini juga, dan jangan pernah meremehkan kebaikan. Nabi SAW berpesan: “Maka bertakwalah kepada Allah walaupun dengan menyedekahkan secuil kurma saja.”