Lebih dari Sekadar Doa: Mengapa Allah Marah Jika Kita Tidak Meminta kepada-Nya

Doa Adalah Modal Utama
Sumber :
  • instagram

Olret – Pernahkah terpikir, mengapa kita beribadah? Mengapa kita begitu didorong untuk berdoa dan terus-menerus mengingat nama-Nya?

Kunci Hidup Penuh Keajaiban: 5 Janji Allah SWT untuk Orang yang Bertakwa

Bagi sebagian orang, ibadah terasa seperti kewajiban, namun Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya membuka mata kita pada sebuah kebenaran yang jauh lebih menghidupkan: Allah marah jika kita tidak meminta kepada-Nya.

Ini bukan kemarahan seperti yang kita pahami, melainkan ungkapan cinta yang dalam. Seakan-akan, Allah berkata, “Mengapa engkau tidak meminta kepada-Ku, padahal Aku adalah satu-satunya yang Maha Kaya, yang mampu memberi segalanya?”

Tangis Ibu Badru Pecah: "Anak Saya Manusia, Bukan Kepiting!" — Momen Haru Rekonsiliasi Korban Bullying "Kepiting Alaska"

Allah tidak hanya mengizinkan kita untuk meminta, Dia bahkan menyukainya. Dia adalah pendengar terbaik, yang selalu siap menampung keluh kesah dan rahasia kita, 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Kisah Doa yang Mengguncang Langit

6 Ciri Orang Kaya yang Mudah Dikenali Menurut Bernie Klinder

Untuk memahami kekuatan ini, Ustadz Khalid Basalamah membagikan sebuah kisah nyata yang menyentuh. Suatu hari, seorang pria miskin yang kelaparan dan putus asa memasuki sebuah masjid.

Ia telah seharian mencari pekerjaan namun tidak menemukan apa-apa. Di dalam masjid, ia menengadahkan tangannya dan hanya meminta kepada Allah. Ia tidak meminta kekayaan, melainkan hanya makanan untuk bertahan hidup.

Saat ia sedang berdoa, seorang pemimpin yang kaya raya kebetulan melewati masjid tersebut. Tiba-tiba, ia merasakan dorongan kuat untuk memasuki masjid. Ia menemukan pria miskin itu sedang berdoa dan, tanpa alasan yang jelas, hatinya tergerak.

Sang penguasa lalu bertanya kepada pria itu apa yang ia butuhkan. Pria itu, dengan ketenangan yang luar biasa, menjawab, “Hanya Allah yang tahu apa yang saya butuhkan.” Terkesan oleh jawabannya, sang penguasa memberinya sejumlah besar uang. Namun, yang paling menginspirasi adalah balasan pria miskin itu: “Jika nanti saya membutuhkan sesuatu, saya akan kembali meminta kepada Allah, bukan kepada Anda.”

Kisah ini adalah pengingat yang kuat bahwa doa adalah jembatan langsung menuju keajaiban. Kekayaan tidak datang dari penguasa atau manusia, melainkan dari Allah semata, yang menggerakkan hati mereka.

Keutamaan Dzikir: Lebih Berharga dari Harta dan Jihad

Tentu saja, hubungan kita dengan Allah tidak hanya sebatas meminta. Ia juga tentang mengingat-Nya, sebuah amalan yang disebut dzikir. Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah mengutip beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan dzikir:

  • Hidup atau Mati: "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. Bukhari). Dzikir adalah nafas bagi hati, yang menghidupkan jiwa kita dari kegersangan.

  • Lebih Utama dari Segalanya: Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa ada amalan yang lebih baik dari berinfaq emas dan perak di jalan Allah, bahkan lebih baik dari berjihad di medan perang. Amalan itu adalah dzikir kepada Allah.

Dzikir bukan sekadar ucapan lisan, tetapi detak jantung spiritual yang terus menerus. Setiap kali kita menyebut nama-Nya, hati kita terisi dengan ketenangan, dan jiwa kita terhubung dengan sumber segala ketenangan.

Pada akhirnya, baik doa maupun dzikir adalah dua sisi dari koin yang sama: hubungan yang hidup dan tak terputus dengan Allah.

Mereka adalah praktik yang tidak hanya mendatangkan berkah di dunia, tetapi juga menyelamatkan kita dari penyesalan di akhirat. Jangan biarkan hati Anda menjadi gersang. Mulailah berbicara kepada-Nya dan mengingat-Nya, karena hubungan ini adalah kunci menuju kedamaian sejati.