Kisah Keluarga Syahid Pertama: Cinta Abadi yang Lebih Kuat dari Derita

Kisah Keluarga Syahid Pertama
Sumber :
  • Youtube Masih Lurus

Olret –  Di tengah panasnya gurun Mekah, di bawah terik matahari yang menyengat, terdapat sebuah kisah cinta dan pengorbanan yang menjadi fondasi bagi sejarah Islam.

Pernah Berzina, Apakah Calon Suami Harus Mengetahuinya?

Kisah itu adalah tentang Yasir, Sumayyah, dan putra mereka, Ammar. Mereka bukanlah bangsawan atau tokoh terkemuka, melainkan sebuah keluarga sederhana yang menemukan cahaya kebenaran dalam ajaran Nabi Muhammad ﷺ.

Saat itu, memeluk Islam berarti mempertaruhkan nyawa. Keimanan mereka yang baru membuat marah suku Bani Makhzum, dipimpin oleh Abu Jahal, seorang tiran yang dikenal kejam.

Perayaan Maulid Nabi Boleh Dilakukan Asal Mendekatkan Diri Kepada Rasulullah SAW

Bagi kaum Quraisy, keislaman keluarga ini adalah sebuah pengkhianatan yang harus dibayar mahal. Dan harga itu adalah penderitaan yang tak terbayangkan.

Ketika Ujian Mencapai Puncaknya

Membongkar Mitos dan Fakta Dunia Jin: Ketika Mimpi Buruk dan Kesurupan Bukan Sekadar Drama Psikologis

Keluarga Yasir diseret keluar dari rumah mereka, dilemparkan ke atas pasir gurun yang membara. Dengan kaki dan tangan terikat, tubuh mereka yang tak berdaya menjadi sasaran pukulan dan tendangan.

Lusinan orang menendang, memukuli, dan menginjak-injak mereka, seolah ingin menghancurkan iman mereka seiring dengan tubuh mereka. Namun, setiap pukulan yang diterima justru menguatkan tekad mereka.

Bahkan ketika besi yang dipanaskan didekatkan ke mata mereka, atau ketika tubuh mereka digerus di atas kerikil panas, lisan mereka tak berhenti mengucapkan syahadat. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa iman sejati tidak bisa dipatahkan oleh siksaan fisik.

Syahid: Akhir yang Memulai Segalanya

Penyiksaan kejam itu akhirnya mencapai puncaknya. Di hadapan mata suami dan anaknya, Sumayyah yang teguh menolak untuk murtad. Ia menjadi target kemarahan Abu Jahal yang brutal.

Dengan tombak di tangannya, Abu Jahal mengakhiri hidupnya, menjadikan Sumayyah sebagai syahidah (martir) pertama dalam Islam. Tak lama setelah itu, Yasir juga syahid, wafat di bawah siksaan yang tak henti. Mereka gugur, namun cinta mereka pada Allah telah mengukir sebuah monumen keberanian yang abadi.

Ammar, menyaksikan semua itu, hampir kehilangan nyawa. Di bawah ancaman dan siksaan yang tak tertahankan, ia akhirnya mengucapkan kata-kata yang diminta Abu Jahal untuk menyelamatkan hidupnya.

Setelah berhasil melarikan diri, ia kembali kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam keadaan putus asa, menangis dan merasa telah mengkhianati imannya.

Halaman Selanjutnya
img_title