Hadapi Musibah Tanpa Panik: Empat Langkah Menenangkan Hati Ustadz Rifky Ja’far Thalib
Ustadz Rifky mengingatkan bahwa hanya orang-orang kafir yang berputus asa dari rahmat-Nya.
Kisah hijrah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar di dalam Gua Tsur menjadi teladan yang sempurna. Saat Abu Bakar merasa cemas, Nabi Muhammad menenangkannya dengan berkata, "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."
Kalimat itu mengajarkan bahwa kehadiran Allah selalu ada, bahkan dalam situasi yang paling mencekam.
4. Jangan Lupa Berdoa: Senjata Mukmin yang Tak Pernah Meleset
Terakhir, setelah melakukan tiga langkah di atas, jangan pernah lupakan doa. Doa adalah senjata seorang mukmin yang tidak pernah meleset. Doa adalah komunikasi langsung kita dengan Allah, tempat kita mencurahkan segala keluh kesah dan memohon pertolongan.
Namun, Ustadz Rifky juga mengingatkan untuk menjauhi penghalang terkabulnya doa, seperti makanan haram, kemaksiatan, atau ketidaksabaran. Doa yang dipanjatkan dengan hati yang tulus, penuh keyakinan, dan disertai dengan perbaikan diri, memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah takdir.
Dengan menerapkan keempat langkah ini, kita tidak hanya belajar menghadapi musibah dengan tenang, tetapi juga memperkuat iman dan hubungan kita dengan Allah. Musibah bukan lagi akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk kembali ke jalan-Nya dan merasakan kedamaian yang sejati.