Skincare Saya Cukup Air Wudhu Saja, Gak Perlu yang Lain, Emang Benar?

Wudhu
Sumber :
  • google image

Olret – Kecantikan adalah anugerah sekaligus naluri alami. Bagi kaum wanita, keinginan untuk tampil menawan, mempesona, dan terawat adalah fitrah yang melekat dalam diri.

Sinopsis & Daftar Pemeran Film “Pamali: Tumbal”, Film Horor Indonesia yang Siap Menghantui

Namun, di era modern ini, naluri tersebut sering kali menjadi lahan basah bagi industri kecantikan yang kadang kala menjebak konsumen dalam pusaran tren dan janji-janji palsu

Sebuah video yang beredar luas di media sosial mengupas tuntas dilema ini dari sudut pandang Islam. Video tersebut menyoroti bagaimana fitrah wanita yang ingin tampil cantik dieksploitasi oleh bisnis skincare yang marak.

Bukan Skincare, 4 Camilan Malam Ini Ampuh Bikin Kulit Cerah Semalaman

Dengan nilai jual yang tinggi dan profit yang menggiurkan, industri ini seolah-olah menawarkan "jalan pintas" menuju kecantikan ideal, padahal realitanya bisa sangat berbeda.

 

Jebakan Marketing dan Produk "Maklon"

Mengapa Generasi Sekarang Rentan Sakit? Penjelasan dari dr. Zaidul Akbar

Wudhu

Photo :
  • google image

 

Video tersebut mengungkap sebuah fakta mengejutkan: banyak produk skincare yang beredar di pasaran hanyalah produk "maklon".

Artinya, produk-produk tersebut diproduksi oleh satu pabrik yang sama, namun dikemas dan diberi label merek yang berbeda, sering kali dengan nama artis atau influencer terkenal.

Strategi ini membuat produk serupa seolah-olah menjadi unik dan eksklusif, padahal biaya produksinya sangat rendah. Konsumen pun rela merogoh kocek dalam-dalam karena tergiur dengan branding dan popularitas sang influencer.

Fenomena ini mengingatkan kita untuk tidak mudah terbuai oleh iklan yang menampilkan public figure.

Pembicara dalam video tersebut menyiratkan bahwa kecantikan paripurna yang mereka tampilkan seringkali bukan hasil dari produk yang mereka promosikan, melainkan dari prosedur estetika mahal seperti operasi plastik di Korea atau Thailand. Janji "cantik seperti artis" hanyalah bumbu marketing yang menyesatkan.

 

Mencari Keseimbangan: Dari Wudu hingga Perawatan Halal

 

Meskipun demikian, Islam tidak melarang umatnya untuk merawat diri. Sebaliknya, kebersihan dan kerapian sangat dianjurkan. Pembicara dalam video tersebut menegaskan bahwa terlalu ekstrem juga tidak baik.

Misalnya, hanya mengandalkan air wudu sebagai satu-satunya bentuk perawatan wajah adalah sikap yang mengabaikan anjuran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh secara optimal.

Intinya, dalam hal kecantikan, Islam mengajarkan konsep al-wasathiyah atau moderasi. Kita dianjurkan untuk merawat diri secukupnya, tanpa berlebihan dan tanpa mengabaikan. Pilih produk yang terpercaya, aman, dan halal. Pahami kebutuhan kulit, bukan sekadar mengikuti tren yang ada.

Pada akhirnya, kecantikan sejati tidak hanya terpancar dari luar, melainkan juga dari hati dan akhlak yang mulia. Wajah yang berseri-seri karena ketaatan, hati yang bersih, dan sikap yang rendah hati adalah kecantikan hakiki yang tidak bisa dibeli dengan produk skincare semahal apa pun.

Semoga artikel ini memberikan pencerahan dan mengajak kita semua untuk lebih bijak dalam menyikapi standar kecantikan yang terus berubah.