3 Pelajaran Penting dari Baiduri di Drama Malaysia Bidaah, Iman Itu Naik Turun
- google image
Olret – Bagi kamu yang sudah menonton drama malaysia Bidaah yang tayang di Viu tentu saja membuat geram. Bahkan drama tersebut viral di berbagai media sosial, mulai dari TikTok hingga Instagram.
Dilansir dari Olret.id, Bid’ah mengisahkan tentang Baiduri (Riena Diana), seorang remaja putri yang dipaksa oleh ibunya, Kalsum (Fazlina Ahmad Daud), untuk bergabung dalam Jihad Ummah, sebuah kelompok agama yang dipimpin oleh Walid Muhammad (Faizal Hussein).
Namun, Baiduri segera menyadari bahwa ajaran spiritual kelompok tersebut mencurigakan, termasuk praktik kawin paksa dan kepatuhan buta.
Ketika Hambali (Fattah Amin) kembali dari Yaman, ia mulai meragukan ajaran tersebut dan bersama Baiduri, mereka bertekad untuk melindungi keluarganya dan mengungkap kebenaran tentang kelompok tersebut, meski harus menghadapi ancaman bahaya.
Salah pemeran utama dalam drama ini adalah Baiduri yang diperankan oleh Riena Diana. Selama menonton 15 episode ini, banyak pelajaran penting yang bisa diperoleh. Salah satunya adalah dari Baiduri.
1. Patuh Kepada Orang Tua itu Wajib, Tapi Mengajak Ibu yang Sudah Sesat Kembali ke Jalan yang Benar Butuh Cara yang Tegas.
Baiduri yang baru saja pulang dari luar negeri dan hidup dengan gelimang harta yang kecukupan. Hal ini karena ayahnya memang seorang keluarga terpandang dan memiliki pekerjaan tetap.
Namun saat berada di Malaysia, Baiduri yang merasakan ada perubahan kepada ibunya setelah mengikuti ajaran jamaah jemaah Ummah. Bahkan, ibunya (ummu kalsum) pun mulai berani melawan dan membantah ayahnya. Dia tak segan-segan mengatakan bahwa ayahnya tak layak dihormati.
Melihat hal itu, Baiduri dengan sangat tenang mengikuti semua permainan ibunya dan bahkan masuk jemaah ummah untuk melihat lebih jelas apa yang terjadi disana. Setelah mengetahuinya, dia pun tetap mencoba berbagai cara untuk meyakinkan ibunya bahwa jemaah ummah tersebut sesat.
2. Sikap Tegas Dalam Beragama Itu Wajib, Gak Ada Abu-Abu.
Setelah mengikuti kemauan ibunya, Baiduri pun akhirnya sampai ke Jemaah Ummah. Awalnya, pengajian yang dia dengarkan dari Walid memang sesuia dengan ajaran islam.
Namun setelah mengikuti pengajian beberapa kali, dia pun menyadari bahwa ajaran yang diajarkan Walid memang sesat. Apalagi setiap jemaah wajib mencium dan meminum air dari bekas kaki Walid.
Baiduri yang menyadari hal itu pun langsung sangat geram, dia pun akhirnya melemparkan air itu ke muka Walid yang membuat jemaah lainnya sangat marah.
3. Memiliki Teman yang Baik Adalah Anugerah
Dalam menjalan tugasnya dan menyadarkan jemaah ummah, Baiduri memiliki teman yang tinggal di kota dan selalu memberikan solusi yang baik. Tapi sayangnya, Baiduri masih ingin mengumpulkan banyak bukti untuk mengetahui ajaran sesat tersebut.
Beruntungnya, temannya selalu mengerti tentang perjuangan Baiduri dan selalu memberikan bantuan dan saran yang tepat. Bahkan saat Baiduri dalam masalah, dia pun datang langsung ke jemaah ummah untuk memberikan bantuan.