Penyebab Baby Blues pada Ibu Muda dan Cara Mengatasinya
- freepik.com
2. Komunikasikan Perasaan ke Pasangan atau Keluarga
Jangan memendam semuanya sendiri. Ceritakan apa yang kamu rasakan. Seperti perasaan lelah, cemas, bingung, atau kewalahan. Dukungan pasangan sangat berpengaruh pada kondisi mental ibu.
3. Kurangi Ekspektasi, Fokus pada Realita
Tidak perlu menjadi ibu sempurna. Setiap ibu punya ritme dan cara masing-masing. Nikmati proses belajar bersama bayi, dan jangan membandingkan diri dengan orang lain.
4. Minta Bantuan Tanpa Rasa Bersalah
Minta pasangan, orang tua, atau keluarga membantu pekerjaan rumah, memandikan bayi, atau menjaga sebentar agar kamu bisa istirahat. Ibu yang sehat mentalnya akan lebih optimal merawat bayi.
5. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Lakukan hal sederhana yang membuatmu rileks dengan cara mandi air hangat, stretching ringan, mendengarkan musik, atau sekadar duduk tanpa gangguan. Me time bukan egois, tapi bagian dari self-care.
6. Konsultasi Jika Baby Blues Tidak Membaik
Jika baby blues berlangsung lebih dari dua minggu atau gejalanya memburuk, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan. Ini membantu mencegah kondisi berkembang menjadi depresi pascapersalinan.
Baby blues adalah respons normal tubuh dan pikiran setelah melahirkan, terutama pada ibu muda yang sedang beradaptasi dengan peran baru. Penyebabnya meliputi perubahan hormon, kelelahan, tekanan sosial, hingga kurangnya dukungan.
Dengan istirahat cukup, komunikasi terbuka, dukungan lingkungan, serta perawatan diri, baby blues dapat teratasi lebih cepat. Yang terpenting, ibu tidak perlu merasa sendiri. Karena setiap ibu butuh bantuan, dan itu sangat wajar.