Jalan Pintas Cepat Kaya vs. Disiplin Investor: Sandiaga Uno Bongkar Mindset FOMO Generasi Muda

Sandiaga Uno Bongkar Mindset FOMO Generasi Muda
Sumber :
  • Youtube

Olret – Pengusaha kawakan, Sandiaga Uno, blak-blakan mengenai pergeseran tren investasi di kalangan anak muda. Dalam sebuah diskusi, Sandiaga memberikan pandangan tegas tentang perbedaan mendasar antara mengejar "cara cepat kaya" dengan menjadi investor yang disiplin.

Duel Safe Haven di Tengah Badai Inflasi: Emas vs Bitcoin, Mana yang Paling Cuan di Akhir 2025?

Dari pandangannya, Sandiaga kini telah menerima kripto bukan lagi sebagai anomali, tetapi sebagai "kelas aset baru" (a new asset class) dalam dunia investasi global. Namun, penerimaan ini datang dengan catatan keras, terutama bagi generasi yang rentan terserang Fear of Missing Out (FOMO).

Kripto: Biaya Sekolah, Bukan Tiket Instan Kaya

Ketika Rp300 Triliun Lenyap dalam 15 Menit: Sisi Gelap Kripto dan Jeritan Jiwa yang Bangkrut

Sandiaga, yang dikenal sebagai fundamentalis, mengaku memasukkan kripto ke dalam portofolio investasinya. Namun, alokasinya sangat minimal, yaitu 1% atau di bawah 1%.

"Di situlah secara resmi kita (berinvestasi). Mengalokasikan satu atau di bawah 1% itu menurut saya adalah bagian daripada saya mendapatkan literasi dan edukasi terhadap kelas aset baru ini. Ini adalah biaya sekolah," tegas Sandiaga.

Lupakan Saham atau Kripto: Cara Terbijak Menghabiskan Rp100 Juta Pertama di Usia 20-an Adalah untuk Membeli Kenangan!

Ia menyentil keras narasi yang sering beredar di media sosial:

Jebakan "Jalan Pintas": Investasi tidak seharusnya dipandang sebagai "jalan pintas cepat kaya." Sebaliknya, ia adalah "jalan pintas untuk belajar menjadi investor yang jaya dan disiplin."

Risiko Tinggi: Sandiaga mengutip data bahwa 80% investor retail kripto pernah rugi besar. Ini menunjukkan bahwa euforia keuntungan seringkali menutupi risiko kerugian yang nyata dan signifikan.

Sikap Investor Sejati Saat Pasar Volatil

Dalam menghadapi volatilitas pasar, baik di kripto maupun saham, Sandiaga menekankan pentingnya disiplin dan visi jangka panjang.

Mengenai fluktuasi harga Bitcoin yang drastis, Sandiaga menerapkan filosofi "Hold The Line." Ini berarti, ia tidak akan panik menjual atau membeli hanya karena harga naik atau turun dalam waktu singkat.

Keputusan investasi hanya akan berubah jika ada perubahan fundamental yang mendalam pada aset atau perusahaan tersebut, bukan sekadar pergerakan harian di bursa.

Bagi investor muda, ia menyarankan untuk berinvestasi untuk jangka panjang (long term). Generasi muda memiliki aset terbesar yang tidak dimiliki investor senior: waktu. Waktu adalah kunci untuk mendulang keuntungan dari pertumbuhan pasar, baik di Indonesia maupun global.

Halaman Selanjutnya
img_title