Bukan ini Cita-citaku Dulu: Sepenting Apa Pekerjaan Yang Sesuai?

Bunga Matahari Bantul Yogyakarta
Sumber :
  • instagram

Olret – Diawal, beri waktu untuk memperkenalkan diri. 

Apakah Byeon Woo Seok dan IU Kembali Mengenakan Seragam di Drama Terbaru?

Aku adalah salah satu dari sekian banyaknya manusia yang disebut-sebut GenZ. Sama kayak yang lainnya, Aku si salah satu penghuni dikelompok GenZ secara rutin di 24/7 scroll sosmed. Akhir-akhir ini, konten yang lagi ngehype seliweran ngomongin tentang realita pekerjaan yang ngga sama dengan yang dicita-citakan dulu. Iya, konten ini membuatku bisa menulis (opini) lagi setelah sekian lama mati suri tenggelam diantara kesibukanku yang sebenarnya kalau disempatkan masih bisa, buktinya? Sekarang ini aku sedang merangkai kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraph demi paragraph. Byuhhh! Alesan tok jebul.

Balik lagi tentang cita-cita, pertama kali cita-cita terucap mungkin saat dibangku sekolah dasar. Bapak atau Ibu guru dengan nada lembut dan senyum ramahnya memantik pertanyaan “mau jadi apa dewasa nanti?, atau Apa cita-citamu saat dewasa nanti?” Sekarang mungkin aku berpikir nakal kalau itu ternyata pertanyaan jebakan yang terasa menjerat tubuh dan pikiran saat dewasa. Dulu, mengucapkan cita-cita dapat mudah dengan lantang keluar dari mulut kecil yang belum mahir berkata serapah saat kerjaan numpuk, lembur tanpa upah, kosan belum dibayar, si dia yang ngilang tanpa kabar, makan yang pol mentok ayam dengan segala kreasinya, dan masih banyak lagi yang membuatmu harus rutin konsumsi Panad*l merah. 

7 Alasan Gen Z Enggan Menikah, Trauma Atau Kejar Karir?

Sebut deh, mana yang jadi cita-citamu dulu? Dokter, pilot, polisi, guru, perawat, direktur, atau presiden? Terdengar keren dulu ya! Ditambah lagi kadang jenis-jenis profesi ini muncul di soal ujian dan buku pelajaran yang semakin mempengaruhi logika seorang anak kecil tentang pekerjaan ideal di masa depan. 

Tidak ada salahnya dengan itu, bahkan dulu aku membayangkan enaknya jadi guru yang bekerja dengan baju rapi, sepatu pantofel dengan hak tinggi, buku ditangan kiri, dan senyum yang selalu merekah di sepanjang Lorong kelas. Bayangan dulu tentang cita-cita tentunya tak serumit sekarang yang merasakan. Andai nih, jadi guru beneran, harus melalui sekolah lagi selama 4 tahun (idealnya), ditambah PPG, dan lainya yang sampai sekarang hanya bisa aku tahu dari curhatan teman-temanku yang berjuang keras untuk menjadi seorang dengan profesi yang identik dengan seragam coklat kekuningan dan batik birunya ini.

Halaman Selanjutnya
img_title
Alasan Gen Z Lebih Pilih Nikah Sederhana