7 Tanda Calon Mertua Green Flag, Bikin Betah Banget!
- shutterstock
Olret – Banyak orang bilang menikah itu bukan cuma soal pasangan, tapi juga tentang keluarga besar yang akan kita masuki. Salah satu faktor penting adalah bagaimana hubungan kita dengan calon mertua. Ada yang sering bikin stres karena dianggap terlalu ikut campur, tapi ada juga tipe mertua yang justru jadi support system terbaik. Nah, tipe yang kedua ini bisa disebut sebagai “green flag” alias pertanda positif kalau mereka memang bisa jadi orang tua kedua yang baik untuk kita.
Lalu, apa saja sih tanda calon mertua green flag yang patut disyukuri? Yuk, simak penjelasannya.
Menerima Kamu Apa Adanya
Tanda paling jelas dari calon mertua green flag adalah mereka bisa menerima kamu sebagaimana adanya, tanpa banyak menuntut harus begini atau begitu. Mereka tidak menilai hanya dari latar belakang keluarga, pekerjaan, atau materi. Sebaliknya, mereka fokus melihat bagaimana kamu memperlakukan anaknya dan bagaimana kamu membangun hubungan yang sehat.
Riset dalam Journal of Marriage and Family bahkan menunjukkan bahwa dukungan keluarga pasangan berpengaruh besar terhadap kebahagiaan pernikahan. Jadi, kalau calon mertua sudah dari awal menunjukkan penerimaan, ini modal berharga untuk perjalanan rumah tangga ke depan.
Tidak Terlalu Ikut Campur
Kebebasan dan ruang pribadi juga menjadi tanda green flag dari calon mertua. Mereka tahu batas antara memberi nasihat dan terlalu ikut campur. Misalnya, mereka bisa memberi saran dengan bijak tanpa memaksa, dan tetap menghormati keputusan kalian berdua.
Ini penting, karena pernikahan sehat butuh pasangan yang mandiri, bukan hubungan yang terus-menerus diatur orang tua. Jadi, kalau calon mertua mampu menahan diri untuk tidak mengendalikan kehidupan rumah tangga kalian, itu artinya mereka benar-benar dewasa dalam bersikap.
Menunjukkan Dukungan Emosional
Green flag berikutnya adalah calon mertua yang mampu menjadi pendengar baik dan mendukung secara emosional. Mereka bisa hadir ketika anaknya atau kamu butuh tempat berbagi, tanpa menghakimi atau meremehkan.
Contoh sederhana: ketika kamu lagi ada masalah pekerjaan, calon mertua justru memberi semangat dan percaya kamu bisa melewati itu, bukan malah membanding-bandingkan dengan orang lain. Dukungan emosional ini terbukti meningkatkan rasa percaya diri dalam pernikahan, menurut penelitian psikologi keluarga.