Apa yang Terjadi di Tubuh Saat Makan Malam Terlalu Larut

Bahaya Makan Terlalu Banyak Mie Instan
Sumber :
  • freepik

Olret – Bagi sebagian orang, makan malam sering jadi momen yang tertunda. Sibuk kerja, terjebak macet, atau asyik scroll media sosial, tahu-tahu jarum jam sudah lewat pukul 9 malam. Lalu muncul pertanyaan “Kalau makan malam terlalu larut, sebenarnya apa sih yang terjadi di tubuh?”

7 Tanda Tubuh Anda Menjerit Minta "Detoks" Menurut dr. Zaidul Akbar

Jawabannya, ternyata cukup kompleks. Makan malam larut bisa memengaruhi pencernaan, kualitas tidur, bahkan metabolisme tubuh. Mari kita kupas satu per satu.

 

Pencernaan Bekerja Ekstra Saat Tubuh Harus Istirahat

3 Makanan Enak yang Ternyata Musuh Pembuluh Darah! Siap-siap Kaget Setelah Tahu Fakta Ini

Sistem pencernaan kita memang aktif 24 jam, tapi malam hari tubuh secara alami bersiap untuk beristirahat. Saat kita makan terlalu larut, apalagi mendekati waktu tidur, pencernaan jadi harus bekerja keras justru di saat ia seharusnya melambat.

Akibatnya, proses pengosongan lambung bisa terasa lebih berat. Kamu mungkin akan merasa kembung, begah, atau bahkan mulas. Bagi sebagian orang, ini juga bisa memicu refluks asam lambung rasa panas di dada atau tenggorokan karena asam naik dari perut.

4 Kebohongan Fiber, Sumber Penyakit GERD, Autoimun Hingga Maag?

 

Risiko Gangguan Tidur

Tidur nyenyak butuh kondisi tubuh yang rileks, tapi makan terlalu larut membuat energi tubuh teralihkan untuk mencerna makanan. Hal ini bisa membuat tubuh sulit masuk ke fase tidur dalam, terutama jika menunya pedas, berminyak, atau tinggi gula.

Makanan pedas dan berlemak dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan risiko heartburn, sedangkan makanan tinggi gula dapat memicu lonjakan gula darah yang mengganggu ritme tidur. Akhirnya, tidur jadi lebih sering terbangun dan tidak segar saat bangun pagi.

 

Perubahan Metabolisme dan Potensi Penambahan Berat Badan

Beberapa studi menunjukkan bahwa waktu makan memengaruhi metabolisme tubuh. Makan larut malam cenderung membuat tubuh membakar kalori lebih lambat dibanding makan di sore atau awal malam.

Selain itu, kebiasaan makan larut sering diiringi pilihan menu tinggi kalori seperti mie instan, gorengan, atau camilan manis yang dikonsumsi sambil santai menonton TV atau bermain gadget. Tanpa sadar, kalori yang masuk melebihi kebutuhan harian, dan inilah yang memicu kenaikan berat badan dalam jangka panjang.

 

Dampak pada Kadar Gula Darah

Bagi orang sehat, tubuh memang bisa mengatur kadar gula darah setelah makan. Namun, saat makan terlalu larut, sensitivitas insulin hormon yang membantu mengatur gula darah cenderung menurun.

Artinya, gula dari makanan lebih lama bertahan di darah, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Risiko ini lebih besar jika makanan malam mengandung karbohidrat sederhana seperti nasi putih berlebihan, kue, atau minuman manis.

 

Pengaruh pada Jam Biologis Tubuh

Tubuh kita memiliki jam biologis (circadian rhythm) yang mengatur kapan kita merasa lapar, lelah, atau berenergi. Makan terlalu larut, terutama jika dilakukan terus-menerus, bisa “mengacaukan” jam biologis ini.

Jika tubuh terbiasa menerima asupan energi saat harusnya beristirahat, sinyal rasa lapar dan kenyang menjadi tidak seimbang. Lama-kelamaan, pola tidur ikut terganggu dan rasa lapar bisa muncul di waktu yang tidak wajar misalnya tengah malam atau dini hari.

 

Cara Mengurangi Dampak Makan Larut Malam

Kalau terpaksa makan malam larut karena jadwal padat, ada beberapa langkah yang bisa membantu meminimalkan dampaknya:

  • Pilih porsi kecil agar pencernaan tidak bekerja terlalu berat.
  • Fokus pada makanan tinggi protein dan sayuran ketimbang karbohidrat sederhana.
  • Hindari makanan pedas, berminyak, atau tinggi gula di jam larut.
  • Berikan jeda minimal 1,5–2 jam sebelum tidur supaya tubuh punya waktu mencerna.
  • Tetap hidrasi dengan air putih, hindari kopi atau teh kafein yang bisa mengganggu tidur.

 

Makan malam larut sesekali tidak akan langsung membuat tubuh sakit atau berat badan melonjak. Namun, jika menjadi kebiasaan, dampaknya bisa terasa pada pencernaan, kualitas tidur, metabolisme, dan kesehatan jangka panjang.

Tubuh bekerja paling optimal jika diberi waktu makan yang konsisten dan tidak terlalu dekat dengan jam tidur. Idealnya, makan malam dilakukan 2–3 jam sebelum tidur dengan porsi dan menu seimbang.

Jadi, meski pulang larut, usahakan tetap menjaga jenis makanan dan porsinya. Dengan begitu, kamu tetap bisa tidur nyenyak, bangun segar, dan kesehatan pun terjaga