Jangan Beli Emas Sebagai Investasi Jika Keuanganmu Masih di Tahap Ini

Emas Antam
Sumber :
  • Beritasatu.com

OlretEmas memang selalu menggoda. Warnanya cantik, nilainya stabil, dan katanya cocok banget buat investasi jangka panjang. Tapi… tunggu dulu! Sebelum buru-buru beli emas batangan atau perhiasan dengan label "investasi masa depan", ada baiknya kamu cek dulu kondisi keuanganmu sekarang. Jangan sampai demi kelihatan keren jadi investor, kamu malah jatuh ke dalam jurang masalah finansial.

5 Risiko Menyimpan Uang Terlalu Banyak di E-Wallet Yang Bisa Menghantui Kamu

Yup, emas memang bisa jadi instrumen investasi yang oke. Tapi bukan berarti cocok untuk semua orang, apalagi yang kondisi keuangannya masih di tahap awal atau belum stabil.

Nah, berikut ini adalah tanda-tanda bahwa kamu belum waktunya beli emas sebagai investasi:

5 Tips Mengatur Uang Bulanan Bersama Pasangan agar Tak Berujung Ribut

1. Dana Darurat Belum Aman

Investasi, termasuk emas, idealnya dilakukan setelah kamu punya dana darurat yang cukup. Kenapa? Karena dana darurat itu kayak sabuk pengaman dalam keuangan. Kalau sewaktu-waktu kamu kena musibah misalnya kehilangan pekerjaan, jatuh sakit, atau ada kebutuhan mendesak, dana ini yang jadi penyelamat.

7 Alasan Gen Z Enggan Menikah, Trauma Atau Kejar Karir?

Kalau kamu belum punya dana darurat setidaknya 3–6 bulan dari total pengeluaran bulanan, mending tahan dulu niat beli emas. Soalnya, emas bukan instrumen likuid yang gampang dicairkan dalam kondisi darurat. Lagipula, kalau kamu terpaksa jual emas dalam waktu singkat, harga jualnya bisa lebih rendah dari harga belinya. Rugi, kan?

2. Masih Punya Utang Konsumtif

Utang kartu kredit belum lunas? Masih nyicil gadget atau paylater untuk hal-hal nggak terlalu penting? Kalau jawabannya iya, maka investasi emas belum jadi prioritas.

Bunga dari utang konsumtif biasanya jauh lebih tinggi daripada potensi keuntungan investasi emas. Misalnya, bunga kartu kredit bisa 2–3% per bulan, sedangkan emas bisa naik sekitar 10%–15% setahun (bahkan bisa stagnan). Jadi, secara logika, kamu malah rugi kalau fokus investasi sebelum lunasi utang-utang tersebut.

3. Cash Flow Masih Negatif

Sederhananya jika pengeluaran kamu lebih besar dari pemasukan. Kalau setiap bulan kamu harus “gali lubang tutup lubang” atau ngandelin pinjaman buat bertahan hidup, berarti cash flow kamu masih negatif.

Dalam kondisi ini, investasi apa pun, termasuk emas, bukan solusi yang tepat. Fokus utama kamu harusnya adalah memperbaiki arus kas, memperbesar pemasukan, dan mengevaluasi pengeluaran. Baru deh kalau sudah stabil dan surplus, bisa mulai pikirkan investasi.

Halaman Selanjutnya
img_title