Bagaimana Sikap Anak Saat Orang Tuanya Bertengkar?
- freepik.com
“Ayahmu pemalas, jangan seperti dia”; "Ibumu keterlaluan, rumah ini sudah hancur karenanya"... Betapa banyak kata-kata seperti ini yang keluar dari mulut orang dewasa yang ditujukan kepada anak-anak.
Pertengkaran suami istri mungkin akan segera terselesaikan tetapi kesedihan anak-anak tidak dapat dihapus. Sekalipun anak tidak mau meragukan karakter orang tuanya, jika dipaksa memilih, mereka hanya akan berusaha menyenangkan kedua belah pihak karena takut.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan seperti itu seringkali sangat sensitif dan selalu merasa rendah diri.
Konflik antara suami istri tidak dapat dihindari. Tetapi jika berdebat, Anda tidak boleh menyakiti anak-anak.
1. Jangan biarkan anak memilih
Kemarahan Antara Orang Tua dan Anak
- freepik.com
Banyak orang tua yang meminta anak-anaknya untuk memilih antara pihak ayah atau pihak ibu saat bertengkar. Tidak peduli di pihak mana mereka berada, anak-anak merasa sulit untuk memilih. Mereka selalu bingung bagaimana cara menyenangkan kedua belah pihak.
Anak-anak tidak perlu menilai benar dan salah dalam argumen orang dewasa. Sebenarnya tidak banyak yang benar atau salah dalam urusan keluarga.