3 Ucapan Tabu Saat Membesarkan Anak Laki-Laki

Tanda Ini Bukti Kamu Masih Kekanak-kanakan
Sumber :
  • tvN

Olret – Banyak orang yang ingin anak laki-lakinya tumbuh menjadi orang kuat dan menjadi tiang penyangga hidup, maka dari itu mereka mengajarkan dengan 3 ucapan yang tidak benar ini kepada anaknya.

1. "Jangan menangis, hanya perempuan yang menangis"

Begini Pencegahan Gastroenteritis Akut Pada Anak-Anak

Ajarkan anak laki-laki mandiri

Photo :
  • freepik.com

Alam menciptakan dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Tentu saja laki-laki dibandingkan dengan gambaran kuat.

Tren Orang Amerika Yang Memilih Hidup Tanpa Anak

Sejak usia muda, anak laki-laki dilatih untuk menjadi kuat dan berani sehingga di masa depan mereka bisa menjadi pria sejati. Hal ini mungkin menyebabkan banyak orang tua mengucapkan pernyataan di atas saat bayi laki-laki mereka "berniat menangis".

Namun, pada kenyataannya, bagi anak laki-laki atau perempuan, menangis adalah reaksi yang sangat normal, sangat alami, sebuah cara untuk melepaskan emosi negatif. Menangis bukan berarti anak pemalu atau lemah, tetapi sekadar cara untuk melampiaskan emosinya.

Jangan membandingkan anak-anak “seperti anak perempuan”, yang menyebabkan anak terbentuk dalam pikiran bahwa dirinya lemah dan rendah diri, secara bertahap kehilangan kepercayaan dirinya yang merupakan cacat dalam kepribadian dan psikologi anak.

2. "Pria harus baik dan kaya"

Bagaimana Sikap Anak Saat Orang Tuanya Bertengkar?

Laki-Laki

Photo :
  • tiktok @mikadisini17

Gagasan bahwa laki-laki menghasilkan uang untuk membangun rumah dan menabung kekayaan, sementara perempuan tinggal di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah, kini telah ketinggalan zaman, ketika laki-laki dan perempuan setara dan memiliki pendapatan yang sama.

Namun, banyak keluarga masih memegang gagasan bahwa pria harus berbakat dan kaya untuk menjadi pria sejati. Kekuatan finansial tentu saja merupakan keuntungan, tetapi bukan segalanya.

Mengajarkan anak-anak Anda bahwa anak laki-laki harus tumbuh menjadi orang baik dan menghasilkan banyak uang akan menyebabkan mereka mengembangkan pola pikir yang menyimpang, menghargai nilai uang, menilai orang lain berdasarkan nilai uang, dan dengan demikian takut pada orang kaya dan membenci orang miskin.

Mentalitas seperti ini sangat berbahaya, sebab membuat manusia menjadi terpuruk, menjadikan uang sebagai ukuran segala-galanya.

Daripada mengajarkan anak untuk pandai mencari uang, sebaiknya kita fokus pada mendidik kepribadian mereka, mengajarkan mereka bagaimana menjalani kehidupan modern, menggunakan kelebihan alamiah mereka untuk berbagi pekerjaan dengan semua orang, terutama para wanita di sekitar mereka, pertama-tama ibu mereka, kemudian pasangan mereka.

3. "Jangan seperti ayahmu"

Mendidik anak laki-laki

Photo :
  • freepik.com

Anak laki-laki mengambil contoh dari ayahnya untuk mengembangkan dirinya. Tentu saja, tidak semua ayah bisa menjadi panutan yang ideal bagi anak-anaknya, tetapi ketika sedang kesal, banyak ibu/nenek yang tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Jangan seperti ayahmu." 

Pepatah ini tanpa sengaja akan memberikan dampak yang besar terhadap psikologi sang anak, sebab sosok ayah merupakan sosok yang dianggap sebagai panutan sang anak ketika ia masih kecil. 

Selain itu, perkataan tersebut mempengaruhi emosi anak, menyebabkan hubungan ayah dan anak menjadi rusak, dan citra ayah di mata anak juga agak retak.

Sebaiknya ketika orang tua sedang berkonflik, anak-anaknya jangan sampai “terseret” ke dalam peperangan itu.