7 Alasan Anak Dewasa Tetap Terhubung dengan Orang Tua Toxic
- Freepik.com
Ketika kamu tumbuh dalam lingkungan yang kasar, perilaku kasar menjadi hal yang wajar sampai-sampai kamu mungkin tidak sepenuhnya mengenalinya sebagai kasar. Normalisasi ini dapat membuat sulit untuk melihat perlunya menjauhkan diri dari hubungan tersebut.
Selain itu, banyak orang tua pelaku kekerasan adalah ahli manipulator. Mereka sering kali meremehkan perilaku mereka, melakukan tindakan gaslighting, atau menyalahkan anak-anak mereka, sehingga menimbulkan kebingungan dan keraguan pada diri sendiri, yang membuat anak-anak dewasa sulit menyadari sejauh mana pelecehan tersebut.
Mempelajari dinamika yang sehat dan tanda-tanda pelecehan emosional dapat membantu individu mengenali efek hubungan yang merugikan dari perilaku orang tua mereka. Jarak dari hubungan juga dapat memberikan kejelasan dan membantu kamu mengenali kekerasan apa adanya.
7. Cinta, belas kasihan, dan ketergantungan
Meskipun kamu telah diperlakukan buruk, kamu mungkin masih benar-benar mencintai orang tua dan tidak ingin menyakiti mereka dengan menetapkan batasan atau memutuskan hubungan.
Hal ini dapat membuat sangat sulit untuk menciptakan jarak jika kamu percaya cinta berarti menoleransi perilaku mereka. Anda mungkin juga merasa kasihan terhadap orang tua kamu, memahami bahwa perilaku mereka mungkin berasal dari trauma yang belum terselesaikan.
Bertahun-tahun menghadapi dinamika yang penuh kekerasan juga dapat menciptakan ketergantungan emosional yang dalam, sehingga sulit bagi kamu membayangkan hidup tanpa orang tua, bahkan jika Anda tahu hubungan itu tidak baik bagi kamu.