Kapan Waktu Resign Terbaik? Ini Tandanya Kamu Harus Siap Angkat Koper dari Kantor

Alasan resign pekerjaan
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Resign. Kata yang sering nongol di kepala saat lagi lembur, kena omel atasan, atau gaji nggak kunjung naik. Tapi resign bukan cuma soal emosi sesaat atau keinginan kabur dari tanggung jawab.

Ikuti Langkah Ini agar CV Kamu Dilirik Tanpa Jalur Orang Dalam

Ada waktu-waktu tertentu yang memang paling pas buat pamit baik-baik dari pekerjaan. Pertanyaannya: kapan?

Kalau kamu sedang mikir, “Apa sekarang waktu yang tepat buat resign?” artikel ini akan bantu kamu kenali tanda-tanda dan momen terbaik buat ambil langkah besar itu.

1. Ketika Kamu Sudah Nggak Tumbuh

Kesalahan Pencari Kerja Saat Wawancara dengan HRD, Fatal Banget!

Risiko Depresi Terkait Pekerjaan

Photo :
  • sanook

Coba lihat ke belakang dan renungkan apakah satu tahun terakhir, apa kamu berkembang secara skill, pengalaman, atau koneksi? Kalau jawabannya “nggak juga”, itu bisa jadi alarm pertama. Pekerjaan idealnya mendorong kamu buat belajar hal baru, naik level, atau minimal nggak stagnan di titik yang sama.

Grogi Saat Wawancara Kerja? Ini 7 Tips Ampuh Biar Kamu Lebih Siap dan Percaya Diri

Kondisi ini biasanya terasa ketika kamu ngerjain hal yang sama setiap hari tanpa tantangan, tanpa feedback, tanpa arah. Kamu tahu kamu bisa lebih, tapi lingkunganmu nggak mendukung untuk itu.

2. Ketika Kamu Bangun Pagi dengan Perasaan Tertekan (Setiap Hari)

Hari Senin memang bukan favorit semua orang. Tapi kalau kamu ngerasa berat setiap pagi, bahkan di hari Jumat sekalipun, itu tanda mental kamu udah terlalu lelah. Stres kerja yang dibiarkan berlarut-larut bisa berdampak ke kesehatan fisik dan mental.

Resign bukan pelarian, tapi bisa jadi bentuk self-care. Karena nggak semua hal harus dipaksakan, apalagi kalau udah bikin kamu kehilangan semangat hidup.

3. Ketika Misi & Value Kamu Udah Nggak Nyambung Lagi

Pekerjaan

Photo :
  • freepik.com

Kamu kerja di perusahaan kreatif tapi kreativitasmu dibatasi. Atau kamu orang yang menjunjung etika, tapi lingkunganmu penuh manipulasi dan politik kantor. Kadang yang bikin nggak betah itu bukan tugasnya, tapi cara kerja dan budaya tempat kamu berada.

Kalau setiap hari kamu harus pura-pura jadi orang lain demi bertahan, mungkin sudah waktunya kamu cari tempat di mana kamu bisa jadi diri sendiri tanpa beban.

4. Ketika Kamu Sudah Punya Pegangan

Ini penting. Resign bukan cuma soal “ingin keluar”, tapi juga soal “mau ke mana setelah ini”.

Waktu terbaik buat resign adalah ketika kamu sudah punya rencana lanjutan: entah itu tawaran kerja baru, ide usaha yang sedang dikembangkan, atau waktu istirahat sementara yang sudah kamu persiapkan secara finansial.

Pegangan ini bikin proses resign terasa lebih aman, terencana, dan minim drama. Jangan resign mendadak tanpa tahu apa yang akan kamu hadapi besok.

5. Ketika Kamu Sudah Cukup Berkontribusi

Sebelum resign, tanya ke diri sendiri: “Apa aku sudah kasih yang terbaik?” Kalau jawabannya iya, maka kamu bisa keluar dengan kepala tegak. Kamu bukan kabur, tapi selesai dengan elegan. Dan ini penting buat membangun reputasi profesional kamu ke depan.

Resign bukan tentang marah-marah lalu keluar, tapi soal tahu kapan harus pamit dengan cara yang baik dan profesional.

Jadi, Kapan Waktu Terbaik Buat Resign?

Rekan Kerja

Photo :
  • freepik.com

Ssaat kamu sudah siap secara mental, finansial, dan profesional. Bukan karena impulsif, tapi karena kamu tahu kamu layak dapat ruang yang lebih baik untuk berkembang dan bahagia.

Kuncinya adalah resign bukan akhir, tapi transisi menuju sesuatu yang lebih selaras dengan dirimu.

Lagi galau soal resign? Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak anak muda yang sekarang makin sadar bahwa karier bukan soal bertahan di satu tempat selama mungkin, tapi tentang tumbuh dan menemukan versi terbaik dari diri sendiri.

Kalau kamu udah ngerasa waktunya, jangan ragu. Siapkan langkah dengan matang, dan pamitlah dengan kepala tegak. Karena kadang, keluar dari zona nyaman adalah satu-satunya jalan untuk naik level.