Menjemput Senja di Tanah Selebes: Awal Petualangan Kelana Bentala

Senja di Tanah Selebes
Sumber :
  • youtube

Olret – Dunia petualangan kembali memanggil. Setelah menyelesaikan rute panjang dari Bandung melintasi jalur selatan Jawa hingga Banyuwangi, tim Kelana Bentala kini menatap cakrawala yang lebih luas: Pulau Sulawesi.

Jogging Sehingga Kulineran di Kawasan Masjid At Thohir Depok

Perjalanan ini bukan sekadar berpindah tempat, melainkan sebuah misi ambisius bertajuk Overland Celebes 360 derajat.

Titik Nol: Surabaya yang Basah

Mengapa Memberi Justru Membuat Anda Lebih Kaya? Rahasia Sedekah yang Mengubah Hidup

Gerbang menuju Sulawesi dimulai dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Namun, sebelum roda mobil "Jarot" dan "Pikul" menyentuh dek kapal, tim memastikan segala persiapan teknis sudah matang. Di sebuah konsep store sepeda di Surabaya, mereka merakit ulang sepeda-sepeda mereka yang sempat melibas jalur berdebu di Jawa.

"Ini bukan cuma toko sepeda biasa, ini tempat buat ngerasain langsung inovasi... Semoga semakin banyak yang terinspirasi buat gowes dan menikmati hidup di jalanan," ujar sang host saat melihat simulasi inovasi sepeda.

Ketika Semua Gelisah di Padang Mahsyar – 7 Golongan Ini Tenang

33 Jam di Atas "Rumah Terapung"

Hujan deras menyambut saat mereka tiba di dermaga. Mobil-mobil tangguh mereka perlahan memasuki lambung kapal Dharma Kencana 7. Bagi tim Kelana Bentala, perjalanan laut selama 33 jam bukanlah hambatan, melainkan jeda yang manis.

Di atas kapal, mereka menjalani hidup dengan ritme yang berbeda. Menikmati fasilitas ekonomi yang sederhana namun bersih, hingga melakukan stretching pagi di atas dek ditemani angin laut yang segar.

"Begitu kapal mulai jalan, rasanya wah beneran nih kita ninggalin Jawa... Ternyata laut pun bisa jadi rumah kedua yang menyenangkan."

Makassar: Hangatnya Kuliner dan Magisnya Senja

Pukul 12 malam, daratan Makassar menyapa. Tanpa membuang waktu, target pertama adalah mengisi "pondasi" perut. Mereka langsung meluncur ke Warung Pangkep legendaris untuk mencicipi Sop Saudara. Kuah hangat kaya rempah menjadi sambutan paling jujur dari tanah Sulawesi.

Hari-hari awal di Makassar digunakan untuk memulihkan tenaga. Dari menikmati seafood segar di Tumbak Kayu Bangkoa hingga mencoba Pisang Epe di Pantai Losari yang ikonik.

"Pisang kepok dibakar lalu ditekan atau diepe hingga pipih... Rasanya unik, perpaduan antara rasa khas pisang yang asam-asam dipaduin sama asinnya keju dan manisnya Milo."

Menutup Hari di Masjid 99 Kubah

Sebagai penutup perjalanan di Makassar, tim mengunjungi Masjid 99 Kubah. Arsitektur megah hasil rancangan Ridwan Kamil ini tampak berdiri gagah dengan warna oranye kemerahan yang mencolok. Di sini, mereka terpaku melihat matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, menciptakan siluet magis di atas permukaan laut.

"Makassar menyambut kami dengan hangat, dengan rasa, warna, dan senja yang sulit dilupa. Sebuah awal yang pas sebelum petualangan Sulawesi berlanjut."

Perjalanan baru saja dimulai. Dari Makassar, tim Kelana Bentala siap menggerus aspal Sulawesi, menuju destinasi-destinasi tersembunyi yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.