Trekking Santia ke Puncak Pasir Ipis Bogor dan Curug Sejoli Bogor

Olret –  Siapa bilang trekking singkat itu mudah? Puncak Pasir Ipis dengan 1.350 Mdpl-nya punya cara sendiri untuk menguji nyali. Setelah dibuat terpesona oleh 'Hutan Magis' Sukamakmur, kami dihadapkan pada pilihan sulit: Menyerah pada lelah, atau menjemput kesegaran Curug Sejoli.

Voting berakhir dramatis! Sebagian besar memilih beristirahat, menyisakan kami bertujuh—4 petualang dan 3 pemandu tangguh—untuk menuntaskan misi ini. Penasaran bagaimana sisa energi kami beradu dengan dinginnya air terjun?

Dari Gerbang Pendakian Menuju Pos 1 Puncak Pasir Ipis

500 meter yang terasa seperti selamanya. Itulah sambutan dari jalur Puncak Pasir Ipis: menanjak tajam tanpa celah untuk sekadar meluruskan kaki. Di bawah kanopi pinus dan rimbunnya pohon kopi, kami beradu dengan limit diri selama 25 menit yang intens.

Lalu, Pos 1 muncul bak sebuah hadiah. Napas lega terembus seiring hamparan panorama Bogor yang memanjakan mata. Di sini, kami berhenti sejenak—menangkap keindahan dalam lensa dan mengisi ulang jiwa sebelum lanjut menantang semesta.

Pos 1 Menuju Pos 2

Meninggalkan Pos 1 berarti siap beradu dengan tanjakan tanpa jeda. Selama 40 menit, kami berjuang mengatur irama napas di jalur yang seolah tanpa akhir. Di perjalanan, alam menyajikan cerita; mulai dari bunga liar yang berseri hingga ketulusan cinta orang tua yang menyurvei jalur demi buah hati mereka.

Tepat saat tenaga hampir habis, Pos 2 hadir membawa keajaiban. Kabut tebal seketika menyelimuti, mengubah suasana menjadi dingin dan tenang. Berdiri di antara selimut awan, rasa lelah kami seketika lenyap, berganti takjub pada keindahan magis yang hanya bisa dirasakan di ketinggian.

Kamu bisa langsung menonton videnya di bawah ini dan membaca cerita perjalanan saya di  Sensasi Trekking ke Puncak Pasir Ipis dan Segarnya Curug Sejoli Bogor dalam Satu Jalur