Kacang Brazil : Manfaat Kesehatan dan Nilai Gizinya

Kacang Brazil
Sumber :
  • freepik.com

Nilai harian di sini didasarkan pada diet 2000 kalori. Kacang ini memiliki persentase selenium, oleh karena itu, Anda harus meminumnya secukupnya dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain.

4 Buah yang Sebaiknya Jangan Dikupas dan Makan Langsung Dengan Kulitnya

*

Berapa banyak kacang Brazil yang aman dikonsumsi per hari?

Stop Diet Instan! Ini Kunci Realistis Turun Berat Badan dan Meraih Body Goals ala Coach Bima

Asupan harian kacang Brazil yang direkomendasikan adalah 1 hingga 3 kacang per hari. Itu karena kacang Brazil adalah sumber selenium yang kaya. Mineral ini sangat penting untuk kesehatan yang baik.

Namun, terlalu banyak asupan selenium bisa berbahaya, jadi penting untuk membatasi asupannya. Asupan selenium harian yang disarankan adalah 55 mikrogram (mcg) untuk orang dewasa. Satu kacang Brazil mengandung sekitar 70 hingga 91 mcg selenium, jadi Anda harus menghitungnya dengan tepat.

Misi Mustahil Jadi Nyata: Turun 10 Kg Dalam 30 Hari? Ini 5 Langkah Wajib yang Mengguncang Lemak Anda!

Bolehkah makan 5 kacang Brazil sehari?

Lima kacang Brazil per hari akan memberi Anda terlalu banyak selenium dan dapat menyebabkan keracunan. Anda harus tetap makan maksimal 3 kacang per hari. Meskipun Anda akan makan lebih banyak selenium, jumlah yang terserap akan tetap berada dalam kisaran.

Apakah Kacang Brazil baik untuk penderita tiroid?

Kacang brazil adalah salah satu sumber selenium terbaik, yang merupakan mineral penting untuk fungsi tiroid. Selenium membantu kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang penting untuk banyak fungsi tubuh, termasuk metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan.

Sebuah studi yang diterbitkan mengatakan bahwa orang dengan hipotiroidisme yang mengonsumsi suplemen selenium memiliki kadar TSH (hormon perangsang tiroid) yang lebih rendah dan kadar T4 (tiroksin) yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsi suplemen.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.