10 Makanan Supermarket yang Tampak Sehat tapi Berbahaya

belanja di supermarket
Sumber :
  • pinterest

Olret – Kalau lagi belanja di supermarket, pasti sering lihat produk dengan label “low fat”, “sugar free”, atau “gluten free”, kan? Sekilas tampak sehat dan aman buat tubuh, tapi ternyata nggak semua yang terlihat “sehat” itu benar-benar menyehatkan.

7 Manfaat Jalan Kaki yang Jarang Diketahui, Cocok Buat Yang Lagi Banyak Pikiran

Banyak produk yang dikemas dengan citra sehat, padahal diam-diam mengandung gula, garam, dan bahan tambahan tinggi. Yuk, kenali 10 makanan supermarket yang sering bikin kita terkecoh!

1. Sereal untuk Sarapan

5 Pengganti Nikotin Alami yang Aman dan Efektif

Kotak sereal dengan gambar gandum dan buah segar memang menggoda. Tapi faktanya, sebagian besar sereal instan mengandung gula tambahan tinggi dan seratnya rendah.

Mengonsumsi sereal ini tiap pagi bisa bikin kadar gula darah naik cepat lalu turun lagi. Akibatnya, cepat lapar dan gampang ngemil.

Ternyata Ada Didekat Kamu, Ini 5 Sumber Mikroplastik di Sekitar Kita yang Tak Disadari

2. Minuman Yogurt Rasa Buah

Yogurt dikenal kaya probiotik yang baik untuk pencernaan. Tapi begitu diberi rasa buah, biasanya gula yang ditambahkan bisa dua kali lipat lebih banyak dari soda. Kalau ingin sehat, pilih yogurt plain lalu tambahkan buah segar sendiri di rumah.

3. Roti Gandum yang Nggak 100% Gandum Utuh

Banyak roti berlabel “whole wheat” padahal bahan utamanya masih tepung terigu olahan. Cek labelnya, kalau urutan pertama bukan “whole grain wheat flour”, artinya roti itu tidak sepenuhnya gandum utuh dan seratnya rendah.

4. Jus Buah dalam Kemasan

Label “jus 100% buah asli” terdengar sehat, tapi sering kali jus kemasan sudah kehilangan sebagian besar serat alami buah. Kandungan gulanya pun bisa mencapai 30 gram per gelas! Lebih baik makan buah utuh yang memberikan serat dan rasa kenyang lebih lama.

5. Energy Bar atau Granola Bar

Camilan ini sering dianggap teman diet, padahal banyak yang mirip permen batangan. Gula, sirup jagung, dan cokelat manis sering jadi bahan utama. Kalau kamu butuh energi sehat, coba buat granola sendiri dengan oat, madu, dan kacang.

6. Saus Salad Rendah Lemak

Saus salad “low fat” memang rendah lemak, tapi biasanya ditambah gula dan pengawet supaya rasanya tetap enak. Ironisnya, tubuh justru butuh sedikit lemak sehat agar bisa menyerap vitamin dari sayuran. Jadi, lebih baik gunakan minyak zaitun atau yogurt sebagai dressing alami.

7. Snack “Gluten Free”

Label “gluten free” sering bikin orang merasa aman, padahal gluten free bukan berarti rendah gula, lemak, atau kalori. Banyak produk bebas gluten dibuat dari tepung olahan dan tambahan gula supaya teksturnya tetap enak.

8. Minuman Isotonik dan Vitamin Water

Minuman ini populer karena diklaim bisa mengganti ion tubuh. Namun, sebagian besar mengandung gula tinggi bahkan setara dengan soda. Kalau kamu bukan atlet yang berolahraga berat, air putih tetap jadi pilihan terbaik.

9. Susu Almond dalam Kemasan

Susu almond memang tren sehat, tapi jangan tertipu: versi kemasan sering mengandung hanya 2% almond dan sisanya air plus gula tambahan. Coba pilih versi tanpa pemanis atau buat sendiri di rumah agar nutrisinya lebih murni.

10. Makanan “Plant-Based” Olahan

Banyak produk nabati seperti burger plant-based yang digadang lebih sehat dari daging. Tapi ternyata, banyak di antaranya tinggi natrium, minyak olahan, dan bahan aditif agar rasanya menyerupai daging asli.

Supermarket memang penuh pilihan, tapi nggak semua produk yang terlihat sehat benar-benar baik untuk tubuh. Kuncinya adalah cek label nutrisi dan daftar bahan. Semakin pendek daftar bahannya, biasanya semakin alami dan aman.

Ingat, makanan sehat bukan soal kemasan atau labelnya, tapi kandungan sebenarnya. Jadi, jangan mudah terkecoh oleh kata “sehat”. Jadilah pembeli yang cerdas dan kritis demi tubuh yang benar-benar sehat!