Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sperma

Onani
Sumber :
  • google image
  • Volume semen: 1,4 ml atau lebih per ejakulasi.
  • Kepadatan sperma: 16 juta sperma/ml atau lebih.
  • Jumlah sperma total: 39 juta atau lebih di seluruh sampel.
  • Motilitas (total): Setidaknya 42% sperma motil (termasuk motil progresif dan non-progresif).
  • Motilitas progresif (PR): Setidaknya 30% sperma motil progresif. Ini merupakan indeks yang sangat penting karena sperma perlu bergerak lurus dan cepat untuk mencapai sel telur.
  • Laju morfologi normal: Setidaknya 4% sperma memiliki morfologi normal (menurut kriteria Kruger). Morfologi abnormal dapat memengaruhi kemampuan untuk membuahi.
  • Laju sperma hidup: 54% atau lebih.
  • Waktu pencairan: Sperma perlu mencair sempurna dalam waktu 60 menit (biasanya 15-30 menit).
  • pH: 7,2 atau lebih tinggi.
7 Sayur Lokal yang Kaya Nutrisi dan Murah di Pasaran

Faktor-faktor yang memengaruhi kualitas sperma

Faktor gaya hidup seperti pola makan, olahraga, berat badan, tidur, stres... semuanya dapat memengaruhi kualitas sperma, termasuk morfologi dan motilitas.

Manfaat Buah Pepaya, Mulai dari Solusi Masalah Pencernaan Hingga Kecantikan

Kegemukan, obesitas: Dapat memengaruhi motilitas sperma dan meningkatkan jumlah sperma abnormal.

Penyalahgunaan tembakau: Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak rokok yang dihisap pria, semakin buruk kualitas spermanya.

7 Rahasia Umur Panjang dari Orang-Orang di Kawasan Blue Zone

Banyak minum alkohol: Racun dalam alkohol dapat merusak sel-sel penghasil sperma, meningkatkan kelainan sperma, dan mengurangi jumlah sperma berkualitas baik.

Masalah usia: Meskipun pria terus memproduksi sperma sepanjang hidup mereka, kualitas sperma menurun seiring bertambahnya usia.

Paparan bahan kimia seperti pestisida, herbisida, logam berat, dan beberapa produk rumah tangga.

Suhu testis perlu lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya untuk menghasilkan sperma berkualitas baik.

Beberapa masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan pria antara lain:

Penyakit dan kondisi yang memengaruhi testis dan pergerakan sperma.

Penyakit yang memengaruhi hipotalamus atau kelenjar pituitari. Kelenjar ini mengeluarkan hormon yang menyebabkan testis memproduksi testosteron dan sperma. Beberapa penyakit dapat mengurangi jumlah hormon yang diproduksi kelenjar ini. Hal ini kemudian mengurangi jumlah testosteron dan sperma di dalam tubuh.

Penyakit menular seksual seperti gonore dapat mencegah sperma bergerak dari testis ke dalam air mani.

Kemoterapi dan terapi radiasi untuk kanker.

Penggunaan obat-obatan terlarang seperti ganja, kokain, dan heroin.