5 Gejala Kerusakan Hati Akibat Diabetes
- freepik.com
Olret – Kerusakan hati pada penderita diabetes dapat menyebabkan kelelahan yang tidak biasa, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan penyakit kuning.
Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah karena produksi yang tidak mencukupi atau ketidakmampuan untuk menggunakan insulin secara efektif.
Diabetes adalah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikendalikan melalui pengobatan, diet, dan olahraga.
Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat memengaruhi banyak organ dalam tubuh, termasuk hati, ginjal, dan penglihatan. Berikut adalah 5 gejala kerusakan hati akibat diabetes.
1. Kelelahan yang Tidak Biasa
Merasa lelah
- freepik.com
Kelelahan yang terus-menerus meskipun sudah cukup istirahat mungkin merupakan tanda awal kerusakan hati. Hati yang rusak tidak dapat menyaring racun dari darah dengan baik. Racun-racun ini menumpuk, membuat orang tersebut merasa lelah.
Orang dengan diabetes sering merasa lelah karena hati bekerja terlalu keras untuk mengelola stres akibat kadar gula darah tinggi dan penumpukan lemak.
2. Penyakit kuning
Penyakit kuning merupakan salah satu tanda penyakit hati yang paling jelas. Penyakit ini terjadi ketika bilirubin, pigmen kuning yang diproduksi saat sel darah merah rusak, menumpuk di dalam tubuh.
Hati yang sehat memproses dan membuang bilirubin, tetapi ketika rusak, hati tidak dapat melakukannya secara efektif. Penderita diabetes yang mengalami penyakit kuning harus segera mencari pertolongan medis.
3. Urine Gelap, Tinja Pucat
Perubahan warna urine dan tinja juga merupakan tanda-tanda penting masalah hati. Ketika hati rusak, bilirubin memasuki aliran darah dan dikeluarkan melalui urine, sehingga warnanya lebih gelap dari biasanya.
Hati memproduksi lebih sedikit empedu, yang memberi warna pada tinja. Tinja yang pucat atau berwarna tanah liat dapat menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi dengan baik.
4. Nyeri Perut dan Kembung
Kembung
- -
Nyeri atau rasa tidak nyaman di bagian kanan atas perut dapat menjadi gejala kerusakan hati. Hati dapat mengalami peradangan atau pembengkakan akibat lemak dan jaringan parut, yang menyebabkan nyeri tumpul di perut.
Saat kerusakan hati berlanjut, cairan menumpuk di perut, menyebabkan pembengkakan atau kembung. Pembengkakan ini, yang sering disebut asites, merupakan tanda kerusakan hati yang parah atau sirosis.
5. Kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Kerusakan hati memengaruhi pencernaan dan metabolisme, yang menyebabkan hilangnya nafsu makan. Pasien mungkin mengalami mual, cepat merasa kenyang, sehingga mengurangi asupan makanan, dan seiring waktu dapat kehilangan berat badan dan melemahkan otot.
Pada penderita diabetes, hal ini sangat mengkhawatirkan karena gizi buruk mengurangi kemampuan untuk mengendalikan gula darah. Oleh karena itu, ketika penurunan berat badan terjadi secara tiba-tiba, pasien harus menemui dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kerusakan hati.
Hati memiliki kemampuan alami untuk meregenerasi dan memperbaiki dirinya sendiri. Dalam banyak kasus, kerusakan dapat dipulihkan, terutama jika terdeteksi sejak dini.
Orang harus berhenti atau mengurangi asupan alkohol dan membuat perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan lemak sehat.