Orang yang Bunuh Diri Caper dan Kurang Iman? Berikut 8 Fakta v.s Stigma Seseorang Nekat Bunuh Diri

Self-harm (menyakiti diri sendiri)
Sumber :
  • freepik.com

Faktanya, di Indonesia jumlah laki-laki yang meninggal karena bunuh diri diperkirakan tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan. Pandangan bahwa laki-laki harus kuat, tahan banting, tidak boleh lemah, tidak boleh menangis, dan sebagainya, sering kali menyebabkan laki-laki lebih sulit untuk memperoleh bantuan atau takut untuk mencari bantuan (terutama apabila ia mengalami masalah serius). Hal ini menyebabkan laki-laki cenderung mencari cara yang lebih agresif untuk bunuh diri, terlebih jika di dalam masyarakat laki-laki memiliki banyak akses ke benda atau tempat tertentu yang mematikan.

Dampak Psikologis Bullying bagi Mahasiswa, Sering Diremehkan Karena Nggak Kelihatan Bentuk Sakitnya

8. Stigma orang yang bunuh diri pasti memiliki gangguan jiwa sebelumnya

Fakta: Studi dari CDC (Center for Disease Control and prevention suicide) menunjukkan lebih dari 50% orang yang melakukan bunuh diri tidak pernah mengalami riwayat gangguan kejiwaan yang diketahui sebelumnya. Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa meskipun depresi merupakan salah satu faktor risiko bunuh diri yang signifikan, tetapi gangguan jiwa tidak selalu hadir dalam setiap kasus bunuh diri, dan tidak semua orang dengan gangguan jiwa selalu berpikiran untuk bunuh diri.

Scientific Parenting: Mengapa Akhlak Islami Adalah Kunci Kelekatan Anak

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal berada dalam kondisi berbahaya yang mengancam keselamatan nyawa, segera telepon nomor layanan darurat 119 (ext. 8) atau menuju ke IGD di RS terdekat.