Pekerjaan yang Terlihat Santai Tapi Ternyata Stres Parah

Kunci Sukses Konten Kreator
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Banyak pekerjaan yang tampak ringan dari luar jam kerja fleksibel, suasana kerja nyaman, dan kesannya bebas tekanan. Tapi kenyataan nggak selalu seindah kelihatannya. Justru di balik pekerjaan yang terlihat “nyantai”, sering tersembunyi tekanan mental dan emosional yang bisa bikin stres berat.

Beberapa profesi di bawah ini mungkin sering dianggap mudah, padahal kenyataannya bisa sangat menantang secara mental maupun fisik.

1. Content Creator

Autofocus kamera

Photo :
  • freepik.com

Tampil di media sosial dengan video kreatif atau foto estetik memang kelihatan menyenangkan. Tapi di balik itu, content creator harus mikirin ide nonstop, edit konten, jaga konsistensi posting, sampai mikir engagement yang bisa naik-turun tiap hari. Belum lagi komentar negatif dari netizen yang bisa mengganggu kesehatan mental.

Sebuah studi dari International Journal of Environmental Research and Public Health (2022) menemukan bahwa content creator berisiko mengalami kelelahan digital dan stres akibat tekanan algoritma dan ekspektasi audiens yang tinggi.

2. Customer Service

Tugasnya terlihat sederhana: menerima telepon atau membalas pesan. Tapi tekanan mentalnya tinggi. CS harus menghadapi pelanggan marah, tetap sopan saat disalahkan, dan harus jaga nada bicara meski suasana hati sedang buruk.

Penelitian dari Journal of Occupational Health Psychology menyebutkan bahwa CS termasuk profesi dengan tingkat burnout tinggi akibat emotional labor—harus tetap ramah meski merasa tertekan.

3. Guru TK dan PAUD

Guru yang mengajar

Photo :
  • U-Repot

Kegiatan sehari-harinya bermain dan bernyanyi bersama anak-anak. Tapi tanggung jawabnya besar: membentuk karakter, menjaga keamanan, hingga menghadapi anak-anak yang emosinya belum stabil. Belum lagi tugas administrasi dan ekspektasi orang tua yang tinggi.

Menurut jurnal Teaching and Teacher Education, guru PAUD rentan mengalami stres tinggi jika tidak mendapat dukungan cukup dari lingkungan kerja maupun sistem pendidikan.

4. Barista

Suasana kerja yang identik dengan aroma kopi dan musik santai ternyata bisa berubah jadi medan tempur saat jam sibuk. Barista harus melayani pelanggan dengan pesanan detail, bergerak cepat, tetap ramah, sambil menjaga konsistensi rasa dan presentasi minuman.

Banyak barista juga bekerja dalam sistem shift panjang dengan waktu istirahat terbatas, yang bisa memicu kelelahan fisik dan tekanan emosional.