Siapa Sebenarnya Yai Mim? Guru Besar, Filsuf, dan Pria yang Didukung Jaringan Kelas Atas
- Youtube
Olret – Drama perseteruan dosen Yai Mim dengan tetangganya, Sahara, telah mengambil babak baru yang mengejutkan publik. Setelah awalnya dicap sebagai dosen kontroversial, misteri di balik sosok Yai mim mulai terkuak melalui pertemuannya dengan Dedi Mulyadi (KDM).
Dosen ASN dengan Koneksi Politik Papan Atas
Di hadapan Kang Dedy, Yai Mim mengungkap identitas aslinya yang luput dari perhatian publik. Yaimin diketahui adalah seorang dosen berstatus ASN di salah satu perguruan tinggi negeri. Ia bahkan disebut hampir mencapai gelar Guru Besar, menunjukkan bahwa ia adalah figur akademis yang sangat dihormati.
Selain sebagai akademisi, Yaimin juga seorang ahli Filsafat. Hal ini, menurutnya, membuat gaya komunikasinya kerap bersifat majas, di mana "kalimat-kalimatnya bisa memiliki lebih dari satu makna," sebuah karakteristik yang menambah aura misterius pada dirinya.
Namun, yang paling mencengangkan adalah jaringan koneksi yang ia miliki:
Jaringan Ulama: Yaimin terang-terangan menyebut dirinya adalah saudara dari tokoh ulama terkemuka di Jawa Timur, Kiai Marzuki, dan dekat dengan Gus Iqdam.
Koneksi Politik: Status Yaimin di dunia politik terungkap saat ia menyebut Gus Miftah sempat menelepon KDM saat ia sedang berada di sana. Lebih jauh lagi, Kang Dedy Mulyadi secara tersirat menyebut Yaimin sebagai temannya.
Koneksi tingkat tinggi ini membuat Yaimin tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Dukungan Tegas Dedi Mulyadi: "Orang Intelek, Jangan Framing Sembarangan"
Dedi Mulyadi memberikan dukungan yang jelas kepada Yai Mim. KDM memandang Yaimin sebagai "orang intelek" dan secara tidak langsung meminta publik untuk tidak melakukan framing sembarangan terhadap sosoknya.
Terbongkarnya latar belakang Yai mim ini secara drastis mengubah alur narasi konflik yang ada. Jika semula publik melihatnya hanya sebagai sengketa antar tetangga, kini muncul dugaan bahwa Yai Mim adalah figur yang memiliki jaringan pertahanan yang sangat solid dari kalangan akademisi, ulama, hingga tokoh politik tertinggi di negara ini.
Apakah pengungkapan identitas ini akan mengakhiri konflik atau justru memperpanas keadaan? Jelas, Yai Mim bukanlah lawan yang mudah bagi siapa pun.
