Di Usir Dari Rumah Sendiri! Kisah Pilu Yai Mim Dosen UIN Malang, Tanah Wakaf Berujung Nestapa
- Youtube Holla.Entertainment
Olret – Kasus perseteruan antara mantan dosen UIN Malang, Imam Muslimin (akrab disapa Yai Mim), dengan tetangganya, pemilik usaha Sahara Rental, telah menggemparkan publik Indonesia.
Apa yang dimulai sebagai sengketa parkir biasa, kini berujung pada pengusiran seorang warga dari rumahnya sendiri, bahkan menyeret nama besar institusi dan figur publik.
Berikut adalah kronologi lengkap dan analisis mendalam mengenai konflik yang membuat Yai Mim terpaksa hidup berpindah-pindah.
Awal Mula Konflik: Kebaikan Berujung Bencana
Kontroversi ini berpusat pada sebidang tanah di lingkungan perumahan Joyo Grand, Malang, yang secara tulus telah diwakafkan oleh Yai Mim untuk dijadikan jalan umum. Tanah tersebut memiliki sertifikat resmi dan diperuntukkan bagi kepentingan bersama.
Namun, kedamaian terusik setelah Sahara Rental, yang merupakan tetangga Pak Mim, diduga menjadikan area jalan wakaf tersebut sebagai tempat parkir liar untuk armada mobil rentalnya.
Pemicu Ketegangan:
Teguran Pak Mim
Konflik meledak ketika Pak Mim menegur pemilik rental atas penggunaan lahan wakaf untuk kepentingan pribadi. Menurut Pak Mim, hal itu bukan hanya mengganggu, tetapi juga menyalahi fungsi tanah yang seharusnya menjadi akses publik.
Balasan Viral
Alih-alih merespons baik-baik, pemilik rental justru memviralkan Pak Mim dengan narasi yang mendiskreditkan. Dalam narasi tersebut, Pak Mim dituduh menutup jalan dan bahkan sempat difitnah dengan tuduhan kasus pelecehan (meski narator video mengklaim CCTV tidak menunjukkan hal tersebut).
Kehidupan Terbalik: Korban Framing Media
Dampak dari video viral tersebut sangat menghancurkan karier dan kehidupan pribadi Yai Mim. Video-video dari pihak rental berhasil menciptakan framing negatif di media sosial, membuat Pak Mim—yang merupakan pihak yang mewakafkan tanah—justru menjadi pihak yang dihujat.
Kehilangan Karier: Akibat nama baiknya yang tercemar dan tekanan sosial yang kuat, Pak Mim terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai dosen UIN Malang
Diintimidasi dan Diusir: Puncaknya, Yai Mim menerima surat pengusiran dari warga setempat pada 22 September 2025. Diduga, hal ini terjadi karena provokasi dari pihak rental yang disebut-sebut memiliki koneksi dengan ketua ormas setempat, serta didukung oleh RT dan RW. Pak Mim akhirnya memilih meninggalkan rumahnya untuk meredam konflik.
"Kasihan loh Kiai Mim ini udah diusir dari rumahnya, udah dipersekusi sama si Sahara dan lingkungannya itu," ujar narator video, menyoroti pilunya nasib sang mantan dosen.
Pergeseran Simpati Publik dan Sorotan Tokoh Nasional
Seiring berjalannya waktu, fakta-fakta mulai terkuak. Netizen yang awalnya menghujat, kini berbalik mendukung Yai Mim setelah melihat keseluruhan kronologi dan unggahan klarifikasi dari pihak Pak Mim. Kini, publik menuntut keadilan bagi mantan dosen tersebut.
Kasus ini telah menjadi sorotan nasional, bahkan menarik perhatian figur publik seperti Denny Sumargo (Densu) yang dikabarkan tengah menghubungi Pak Mim dan istrinya.
Pertanyaan besar kini diarahkan kepada pemerintah daerah: Mengapa Walikota Malang belum bersuara atau mengambil tindakan tegas dalam kasus yang menyangkut pengusiran warga dan hak atas tanah wakaf ini?
Netizen dan publik berharap kasus ini segera diselesaikan secara adil. Tanah yang telah diwakafkan untuk kepentingan umum harus kembali pada fungsinya, dan nama baik Yai Mim yang telah berkorban demi kebaikan bersama harus dipulihkan.
Bagaimana pendapat Anda? Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas nasib pilu Yai Mim?
Sumber artikel : www.youtube.com/@Holla.Entertainment