Pemicu Panas Konflik Dosen UIN Malang dan Tetangga: Garis Batas Toleransi yang Terblokir Mobil Rental

Pemicu Panas Konflik Dosen UIN Malang dan Tetangga
Sumber :
  • Youtube

Olret –  Sebelum berujung pada pengusiran, pengunduran diri dosen, dan drama aksi "guling-guling" yang viral, perseteruan panas antara dr. Imam Muslimin (Yai Mim) dan tetangganya, Ibu Sahara, ternyata bermula dari satu hal sederhana: sebuah mobil rental yang parkir sembarangan.

8 Cara Efektif Mencegah Flu Menyebar di Rumah

Inilah awal mula retaknya toleransi bertetangga yang berujung pada kisah yang menghebohkan publik Malang.

Pintu Terkunci, Kesabaran Tersulut

Dramatisasi Dosen UIN Malang Vs Tetangga

Photo :
  • Youtube

Konflik pecah saat sebuah mobil rental milik usaha Ibu Sahara dan suaminya, Pak Sofyan, diparkir tepat di depan pintu gerbang rumah Yai Mim. Bagi Yai Mim, garis depan rumah adalah garis batas privasi dan akses wajib, tempat yang sudah jelas dilarang untuk parkir, apalagi dalam jangka waktu lama.

"Padahal sudah ada tulisan mohon tidak parkir di depan pintu," ujar Yai Mim dalam wawancaranya.

Namun, pada suatu malam di bulan Agustus 2025, hal yang dihindari justru terjadi. Sebuah mobil terparkir kaku di depan pintu hingga pagi. Yai Mim dan istrinya, Mbak Ines, tak bisa mengeluarkan mobil mereka untuk menghadiri kegiatan pagi yang penting.

Drama Dini Hari dan Suara Mesin yang Memekakkan

Pemicu Panas Konflik Dosen UIN Malang dan Tetangga

Photo :
  • Youtube

Setelah berkali-kali mencoba menghubungi driver dan Ibu Sahara namun gagal, Yai Mim akhirnya mengambil tindakan berani: memindahkan mobil rental itu sendiri.

Namun, di sinilah drama sesungguhnya dimulai. Karena posisi parkir yang sulit dan jalanan yang menurun, akselerasi yang terlalu keras menimbulkan suara mesin mengaum yang sangat keras di kesunyian dini hari.

Suara keras itulah yang sontak membangunkan dan menyulut emosi Ibu Sahara dan suaminya, Pak Sofyan. Mereka keluar dalam kondisi marah, menuduh, dan merasa terganggu.

Ironisnya, alih-alih menyelesaikan masalah parkir yang memicu semuanya, Yai Mim justru berada di posisi terpojok. Ia dan istrinya berulang kali mengucapkan kata "maaf," berharap keributan itu segera mereda.

Sayangnya, permintaan maaf tulus itu tidak mampu meredakan api amarah. Masalah parkir sepele ini telah membuka kotak Pandora perseteruan yang tidak hanya melibatkan dua keluarga, tetapi juga menyeret nama kampus, warga, dan berakhir di jalur hukum.

Hanya dari selembar peringatan parkir yang dilanggar, sebuah cerita tragis tentang batas toleransi yang hancur dimulai.