Cerita Nyata: Pesugihan Ari-Ari di Balik Warung Soto Laris Manis

Pesugihan Ari-Ari di Balik Warung Soto Laris Manis
Sumber :
  • Youtube Malam Mencekam

Olret –  Di balik kesuksesan sebuah bisnis, sering kali tersimpan cerita yang tak terduga. Warung soto milik Bu Diana di Jakarta tampak seperti usaha kuliner biasa, selalu ramai pembeli dengan omzet harian yang fantastis.

5 Film Animasi Jaman Dulu yang Bikin Kangen Masa Lalu

Namun, siapa sangka, di balik aroma gurih soto dan tawa pelanggan, tersembunyi sebuah rahasia gelap yang nyaris merenggut nyawa seorang bayi. Kisah ini bukan sekadar fiksi, melainkan pengalaman nyata yang dialami oleh Teh Vike dan keluarganya.

Bayi yang Bangkit dari Kematian

5 Menu Makan Malam yang Paling Disukai Orang Indonesia

Kengerian itu dimulai saat bayi Teh Vike yang baru berusia tujuh bulan mengalami demam misterius. Tiap sore menjelang malam, suhu tubuhnya melonjak hingga 42 derajat Celsius. Suatu malam, tangisannya terdengar aneh, tanpa air mata, dan tubuhnya tiba-tiba membeku. Seorang perawat yang juga tetangga menyatakan, “Teh, ini bayinya sudah enggak ada…”

Namun, keajaiban datang. Seorang ustaz yang dipanggil ke rumah segera membacakan doa dan meneteskan air ke bibir sang bayi. Setelah lima menit dinyatakan meninggal, tiba-tiba bayi itu terbatuk, membuka mata, dan menangis. Semua orang terperangah.

Tergiur Kekayaan Instan, Berakhir Nestapa: Kisah Tragis di Balik Pesugihan Begu Ganjang

Sang ustaz kemudian menyarankan agar nama bayi itu diganti menjadi Rahayu, yang berarti “selamat,” sebagai simbol kehidupan baru.

Permintaan Ganjil di Balik Kesuksesan

Kisah dramatis ini hanyalah puncak dari serangkaian kejadian aneh. Sejak Teh Vike hamil, Bu Diana, saudaranya sekaligus pemilik warung soto, mulai menunjukkan gelagat mencurigakan.

Ia berulang kali meminta agar ari-ari bayi Teh Vike diberikan kepadanya. “Biar saya yang mendem, biar saya yang urus,” katanya. Permintaan ganjil ini ditolak mentah-mentah oleh suami Teh Vike. Penolakan itu membuat hubungan mereka memburuk.

Namun, Bu Diana tidak menyerah. Ia terus mencoba meluluhkan hati Teh Vike dengan memberikan uang dan makanan. Puncaknya, saat Teh Vike melahirkan, Bu Diana datang ke rumah sakit dan kembali meminta ari-ari itu. Penolakan kedua ini membuatnya pulang dengan wajah masam, bergumam, “Dasar enggak tahu diuntung…”

Makhluk Gaib dan Pesugihan Ari-Ari

Kejadian aneh terus berlanjut. Saat prosesi pemakaman ari-ari di rumah, seorang ibu pengajian mendadak kesurupan dan mengaku sebagai arwah ibu kandung Teh Vike. Ia datang untuk "menengok cucunya" yang dikasihani.

Sejak saat itu, bayi Teh Vike terus diganggu. Hampir setiap malam ia menangis histeris. Yang lebih mengerikan, makam ari-ari di belakang rumah tiba-tiba rata dengan tanah, seolah ada yang menggali.

Kecurigaan pun mengarah pada Bu Diana. Sang ustaz akhirnya menjelaskan bahwa bayi itu menjadi korban pesugihan, di mana ari-arinya diambil sebagai tumbal. “Anak ibu ini korban pesugihan. Bukan badannya yang diambil, tapi temannya, yaitu ari-arinya,” ungkapnya.

Kemarahan suami Teh Vike memuncak. Ia mendatangi warung soto dan menampar Bu Diana di hadapan karyawannya. Dalam tangis penyesalan, Bu Diana akhirnya mengakui perbuatannya. Ia mengaku melakukan pesugihan dengan media ari-ari bayi, dibantu oleh seorang dukun dan jenglot.

Sebagai bentuk pertobatan, Bu Diana berjanji menutup warung sotonya agar tidak ada lagi korban.

Bayangan Masa Lalu dan Sebuah Pelajaran

Kini, bayi yang selamat dari maut itu, yang bernama Rahayu, telah berusia tujuh tahun. Namun, ia mengalami sebuah kelainan yang tak bisa dijelaskan secara medis: ia tidak bisa berbicara. Hasil tes menunjukkan pendengaran dan organ suaranya normal, tetapi suara itu tak pernah keluar. Ia hanya bisa berkomunikasi melalui gerakan dan gambar.

Kisah Rahayu menjadi pengingat pahit bagi keluarganya dan kita semua, bahwa di balik kesuksesan yang memukau, ada kemungkinan jalan gelap yang ditempuh. Warung soto yang laris bukan karena resep rahasia, melainkan karena perjanjian gaib yang menuntut tumbal.

Dan tumbal itu, sering kali, adalah hal yang paling berharga: nyawa, atau bahkan masa depan seorang anak.

Catatan redaksi : Cerita ini disadur dari kisah nyata yang diunggah di kanal YouTube Malam Mencekam. Nama, lokasi, dan detail lain mungkin telah diubah untuk kepentingan narasi. Konten ini bertujuan sebagai hiburan dan tidak menganjurkan praktik spiritual yang dijelaskan di dalamnya.