Tumbal Pesugihan Gunung Kawi: Kisah Tragis TKW Kuningan yang Dikorbankan di Taiwan
- Youtube Malam Mencekam
Tubuh yang Disandera dan Nyawa yang Dipertaruhkan
Sejak kejadian itu, kesehatan Endang menurun drastis. Tubuhnya melemah, ia sering muntah, pucat, dan akhirnya jatuh sakit parah. Setelah dipulangkan ke Indonesia, keanehan justru semakin menjadi-jadi. Matanya melotot, gerak-geriknya tak terkontrol, dan yang paling mengerikan, ia minum dengan cara menjilat seperti anjing—persis seperti makhluk yang ia lihat di kamar gudang.
Satu demi satu paranormal dipanggil, namun tak ada yang mampu mengusir makhluk itu. Bahkan Ki Suma, seorang ahli supranatural, terpental ketika mencoba menggunakan ajiannya. Ketakutan dan keputusasaan menyelimuti keluarga Endang. Hingga akhirnya, seorang kiai dari kaki Gunung Ciremai, Haji Arya, datang.
Dari tubuh Endang, terdengar suara parau yang mengaku sebagai penguasa Gunung Kawi. "Tubuh ini sudah ditargetkan jadi tumbal. Sukmanya sudah saya penjarakan di Gunung Kawi," katanya.
Makhluk itu meminta sate hati babi mentah. Setelah permintaan itu dipenuhi, ia mengingkari janji dan meminta emas hasil jerih payah Endang selama bekerja di Taiwan dibuang ke sungai deras. Demi putri mereka, orang tua Endang menuruti semua permintaan aneh tersebut. Emas dibuang, ritual selesai, dan Endang pun sempat sadar.
Namun, harapan itu hanya sesaat. Keesokan harinya, Endang kembali tak sadarkan diri dan mengembuskan napas terakhirnya.
Tidak ada yang bisa dituntut, tidak ada keadilan yang bisa dicari. Keluarga Endang hanya bisa menangis dan mengutuk Erik dan Iren, bos kaya yang kini hidup makmur dengan mengorbankan nyawa seorang gadis tak berdosa.
Kisah Endang menjadi pengingat yang mengerikan, bahwa di balik kesuksesan yang misterius, terkadang ada jiwa yang dikorbankan demi nafsu dunia yang tak berkesudahan.