Kisah Kelam Mas Riyan: Dari Perantau Terlunta Hingga Terjerumus Ilmu Parakang di Hutan Sulawesi

Kisah Kelam Mas Riyan
Sumber :
  • Youtube Malam Mencekam

Olret – Di balik bayang-bayang ambisi dan keputusasaan, tersimpan kisah kelam seorang perantau yang terperosok ke dalam dunia mistis demi mencari jalan pintas.

Pulau Hoga: Menyepi ke Surga Biru Wakatobi, Destinasi Anti-Mainstream untuk Mencari Ketenangan

Ini adalah cerita Mas Riyan, seorang pria asal Jawa yang merantau ke Kalimantan, namun justru berakhir menempuh ritual mengerikan selama 40 hari 40 malam di hutan Sulawesi demi mendapatkan ilmu parakang, ajian kebal yang begitu ditakuti di tanah Bugis.

Awal Perjalanan yang Penuh Kekecewaan

Ramah Lingkungan, Bernilai Ekonomi: Briket Kelapa Omnico dari Limbah Tempurung

Pada tahun 2013, Mas Riyan berangkat ke Kalimantan dengan harapan bisa bekerja di perkebunan sawit. Namun, nasib berkata lain. Ia menjadi korban penipuan agen tenaga kerja ilegal yang menjanjikan pekerjaan di Malaysia.

Setelah uang bekalnya ludes, ia terdampar dalam keputusasaan hingga bertemu dengan Budi, seorang pemuda Bugis. Pertemuan ini menjadi titik balik. Budi mengajaknya pulang ke Sulawesi, yang awalnya hanya untuk mencari kerja, namun takdir membawanya bertemu dengan seorang "tetua" bernama Daeng.

Tragedi Mistis di Lereng Gunung Ciremai: Ritual Kejawen, Jin Pengasihan, dan Nyawa yang Terenggut

Daeng melihat ambisi yang membara dalam diri Mas Riyan dan menawarkan sebuah jalan pintas: ilmu parakang. Tergiur dengan kekuatan yang dijanjikan, Mas Riyan pun menyanggupi syarat yang tak masuk akal—puasa total 40 hari 40 malam di tengah hutan, hanya ditemani samadi di bawah pohon raksasa yang dianggap sebagai “pintu ghaib.”

Ritual Mengerikan di Tengah Hutan

Hari-hari awal di hutan penuh dengan teror suara-suara aneh. Puncaknya, di malam ke-30, muncul sesosok makhluk menyeramkan: setengah kuda, setengah manusia, dengan tanduk besar. Makhluk itu menuntut tumbal seorang anak kecil sebagai syarat agar kekebalan ilmunya kekal. Tanpa pikir panjang, Mas Riyan mengiyakan.

Ritual itu berlanjut dengan syarat yang makin mengerikan. Ia harus memakan empat hewan berbulu mentah-mentah, termasuk burung, ayam, anjing hutan, dan seekor macan yang ia bunuh dengan tombak.

Dengan tekad yang kuat, ia menelan semua syarat itu, hingga akhirnya merasa tubuhnya ringan dan "berhasil" menjadi pengamal ilmu parakang.

Sang Debt Collector yang Tak Tersentuh

Sekembalinya dari hutan, hidup Mas Riyan berubah drastis. Tubuhnya benar-benar kebal. Ia tak mempan disabet badik, ditebas parang, bahkan dipukul bertubi-tubi. Kekebalannya membuat namanya melejit.

Dari seorang juru parkir, ia direkrut oleh seorang bos besar di Jakarta untuk menjadi debt collector. Kisah kekebalannya pun menyebar luas. Ia pernah dikeroyok 11 orang, namun tubuhnya tak sedikit pun terluka. Di kampung Bugis, ia bahkan berani menghadapi satu kampung yang hendak menyerangnya, dan tetap tak tergoyahkan.

Balasan dari Kekuatan Gelap

Namun, tidak ada kekuatan instan yang datang tanpa tumbal. Sesaat setelah anak pertamanya lahir, bayi laki-laki itu meninggal secara misterius. Ketika Mas Riyan pulang, ia mendapati istrinya sudah depresi berat dan tak lagi mengenalinya.

Tragedi mencapai puncaknya di pemakaman anaknya. Mas Riyan kembali dihampiri makhluk bertanduk dari ritual hutan. Tanpa sadar, tubuhnya dikuasai oleh kekuatan gelap itu.

Dalam keadaan seperti kerasukan, ia membongkar makam anaknya sendiri dan memakan jasad sang bayi hingga hanya menyisakan tulang belulang. Saat tersadar, penyesalan yang teramat dalam menghantam dirinya.

Mencari Jalan Kembali

Hancur dilanda rasa bersalah, Mas Riyan menemui seorang kiai bernama Abdurrahman. Melalui ritual pembersihan dan doa, ia akhirnya berhasil melepaskan diri dari ikatan ilmu parakang. Tubuhnya yang dulu kebal kini kembali normal; jangankan peluru, tertusuk jarum pun ia kembali merasakan sakit.

Kisah Mas Riyan menjadi pengingat pahit tentang bagaimana ambisi dan keputusasaan bisa menyeret seseorang ke jalan yang menghancurkan.

Ilmu parakang memang memberinya kekuatan, namun imbalannya jauh lebih mahal dari yang ia bayangkan: anak, istri, bahkan kewarasannya. Kini, ia harus hidup dengan penyesalan, berusaha menata kembali kehidupan yang telah hancur akibat pilihannya sendiri.

Catatan redaksi :

Cerita ini disadur dari kisah nyata yang diunggah di kanal YouTube Malam Mencekam. Nama, lokasi, dan detail lain mungkin telah diubah untuk kepentingan narasi. Konten ini bertujuan sebagai hiburan dan tidak menganjurkan praktik spiritual yang dijelaskan di dalamnya.