Tragedi Sahabat Sejak Kecil: Kisah Pesugihan yang Merenggut Nyawa dan Harapan

Olret –  Dua sahabat, Mas Jo dan Jaka, tumbuh di Tegal dalam kesederhanaan. Hidup mereka mengalir tenang, hingga Jaka memutuskan merantau ke Cikarang untuk mengadu nasib.

Ia berhasil, menikahi seorang perempuan yatim piatu, dan dikaruniai seorang putri bernama Kartini. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama.

Saat Kartini berusia 6 tahun, sebuah kecelakaan tragis merenggut keceriaannya. Kepala Kartini terbentur batu di sungai, membuatnya sulit berbicara dan kesehatannya terus memburuk. Jaka, yang panik dan kehabisan uang untuk pengobatan, terperangkap dalam keputusasaan.

Perjanjian Gelap yang Berujung Maut

 

Di tengah kegelapan, datanglah Kang Misja, seorang peternak kambing kaya yang menawarkan Jaka jalan pintas: pesugihan.

Awalnya Jaka menolak, namun kondisi sang anak yang tak kunjung membaik meruntuhkan imannya. Ia pun mendatangi seorang dukun. Syaratnya mengerikan: tidak hanya sesajen, tapi juga tumbal nyawa anaknya sendiri.

Jaka, yang sudah terlanjur terjerat, mulai melakukan ritual setiap malam Jumat. Ia ditemani sosok gaib yang disebut "Nyai" dan segera merasakan hasilnya. Wartegnya makin ramai, peternakan kambingnya membesar, dan uang mengalir deras. Namun, kebahagiaan itu semu. Kartini justru semakin aneh, menari sendiri dan tersenyum tanpa sebab

Mas Jo, yang menyadari ada yang tak beres dengan sahabatnya, berusaha menyelamatkan Jaka. Ia bahkan meminta seorang ustaz untuk melakukan ruqyah. Namun, Jaka menolak, sudah terlalu dalam terperangkap dalam perjanjian gaibnya.

Rahasia Terbongkar, Nyawa Melayang

 

Suatu malam, Mas Jo mendapati Jaka sedang melakukan ritual di pinggir kali, menari tak terkendali seolah dirasuki.

Di waktu yang sama, warga memergoki Kang Misja masuk ke rumah Jaka dan mencoba memperkosa istrinya. Terbongkarlah semua rahasia: Kang Misja juga pelaku pesugihan dengan syarat ritual yang bejat.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Kartini pingsan dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Jaka yang melihat anaknya meninggal meyakini itu adalah akibat perjanjian pesugihan yang ia jalani. Depresi hebat merenggut nyawanya tak lama kemudian.

Kisah Jaka dan Kartini menjadi pengingat yang tragis: kekayaan yang diperoleh dari pesugihan hanyalah ilusi. Harga yang harus dibayar jauh lebih mahal dari yang dibayangkan, bahkan nyawa orang terkasih.

*****

Catatan redaksi: Cerita ini disadur dari kisah nyata yang diunggah di kanal YouTube Malam Mencekam. Nama, lokasi, dan detail lain mungkin telah diubah untuk kepentingan narasi. Konten ini bertujuan sebagai hiburan dan tidak menganjurkan praktik spiritual yang dijelaskan di dalamnya.