Pewaris Ajian Rawarontek, Kisah Mistis Turunan Ketujuh
- Youtube Malam Mencekam
Di sinilah kisah Abah Jampang menjadi unik. Alih-alih menerima kekuatan yang diidamkan banyak orang, ia justru memilih untuk menolaknya. Alasannya sederhana namun mendalam: ia takut. Bukan takut pada kekuatannya, melainkan takut pada dirinya sendiri.
Abah Jampang menyadari bahwa di saat putus asa atau marah, kekuatan Rawa Rontek bisa disalahgunakan untuk hal-hal jahat. Ia tidak menginginkan kekuatan yang bisa membuatnya kehilangan kendali atas diri sendiri. Di sisi lain, ia sedang mencari jenis pengetahuan yang berbeda, sebuah jalan spiritual yang dapat membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik.
Pilihannya semakin diperkuat oleh nasihat seorang mentor yang bijaksana. Sang mentor mengingatkan bahwa jalan kebaikan dan ketenangan batin jauh lebih berharga daripada kekuatan fisik yang kebal.
Kekuatan Sejati Ada di Dalam Diri
Meskipun menolak warisan tersebut, Abah Jampang tetap menghormati leluhurnya dengan menyimpan pengetahuan tentang ritual dan mantra Rawa Rontek. Namun, ia menyimpulkan sebuah pelajaran paling berharga dari seluruh pengalamannya.
Menurutnya, kekuatan sejati sebuah ilmu atau kemampuan tidak terletak pada kebalnya tubuh, melainkan pada pengendalian diri dan karakter seseorang. Kekuatan terbesar bukanlah yang datang dari luar, melainkan yang datang dari dalam—kemampuan untuk memilih jalan yang benar dan tidak menyerah pada godaan.
Kisah Abah Jampang adalah pengingat bahwa terkadang, menolak sesuatu yang besar justru membuka pintu menuju sesuatu yang jauh lebih berharga.