Menikah itu Jaminan Untuk Masa Depan - Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah MA
- google image
Akibatnya, anak-anak tumbuh tanpa adab dan rasa hormat, bahkan mungkin saling bertengkar memperebutkan warisan setelah orang tua meninggal, bukannya mendoakan mereka.
Ini adalah ironi yang menyedihkan. Orang tua yang mati-matian bekerja untuk meninggalkan warisan justru meninggalkan generasi yang tidak tahu berterima kasih. Padahal, tanggung jawab orang tua jauh lebih besar, yaitu melindungi diri dan keluarga dari api neraka, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surah At-Tahrim.
Kesempatan untuk Mengukir Jaminan Masa Depan
Waktu luang adalah kesempatan emas. Ustadz Syafiq mencontohkan masa pandemi COVID-19, di mana banyak orang tua terpaksa berada di rumah, sebagai momen terbaik untuk memenuhi peran sebagai pendidik.
Tidak peduli seberapa sibuknya ayah atau ibu dengan pekerjaan, kita harus meluangkan waktu untuk duduk bersama anak-anak. Mengajarkan mereka, membimbing, dan menjadi teladan.
Jaminan masa depan yang kita bangun bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk anak-cucu. Ketika anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berbakti, mereka akan menjadi investasi terbaik yang terus memberikan keuntungan hingga akhirat.
Jadi, mari kita redefinisi arti "jaminan masa depan". Bukan hanya tabungan pensiun atau jabatan, tetapi juga anak-anak yang saleh yang kelak mendoakan kita.