Tak Semua Orang Punya Gaji, Tapi Setiap Orang Punya Rezeki
- freepik.com
Olret – Mungkin kau tak tahu di mana rezeki kamu, Tapi rezeki tau di mana dirimu. Dari lautan biru, bumi dan gunung.
Allah memerintahkan nya menuju mu. Allah menjamin rezeki sejak 4 bulan 10 hari kau dalam kandungan, Amatlah keliru bila rezeki dimaknai dari hasil bekerja. Karena bekerja adalah ibadah dan rezeki dalah urusan Nya. Melalaikan kebenaran demi mengkhawatirkan apa yang dijamin Nya.
Adalah kekeliruan berganda. Manusia membanting tulang demi angka simpanan gaji. Yang mungkin esok di tinggal mati. Mereka lupa bahwa rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka. Tapi apa yang telah di nikmati nya. Rezeki tak selalu pada pekerjaan kita. Allah menaruh sekehendak Nya.
Di ulang bolak balik 7x antara sofa dan marwa. Tapi zam zam justru muncul dekat kaki bayinya. Ihktiyar itu Perbuatan, Rezeki itu kejutan Dan jangan lupa tiap hakekat rezeki akan ditanya.Dari mana dan untuk apa? Karena rezeki hak pakai Halal nya di hisab Haramnya di azab
Maka kau jangan iri pada rezeki orang lain. Bila kau iri dengan rezeki orang lain kau harus iri dengan takdir matinya. Karena Allah membagi rezeki, jodoh, dan usia ummatnya.
Tanpa bisa tertukar satu dan lainnya. Jadi bertawakallah Ridho dengan ketentuanNya sehingga apa pun itu Engkau akan merasa cukup dan penuh kenikmatan. Selamat bekerja untuk ibadah.
Jangan Sombong Wahai Diri, Sebesar Apa pun Gaji Kita Itu Semua Campur Tangan Allah.
DIRI INI LEMAH TAMPA CAMPUR TANGAN MU YA RAABB. Aku beribadah karena aku sadar bahwa aku bukan siapa-siapa tanpa Allah.
Dalam beribadah kepada Allah, kita juga harus senantiasa meminta bantuan kepada-Nya. Karena tanpa bantuan dan kekuatan dari-Nya, niscaya amal-amal ibadah itu tidak akan mampu kita kerjakan. Inilah rahasia dari firman Allah,
“Hanya kepada-Mu kami menyembah (beribadah) dan hanya kepada-Mu kami memohon bantuan.”
(QS. Al Fatihah [1]: 5)
Manusia adalah makhluk yang lemah. Tanpa kekuatan dari sang Penciptanya, manusia tak berdaya mengerjakan apa pun di dunia ini termasuk melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah. Tidak sekejap mata pun, manusia dapat hidup tanpa bantuan dan pertolongan dari-Nya. Apalagi, kehidupan manusia di dunia tempat beramal dan beribadah ini penuh dengan tantangan dan rintangan.