Amalan Segunung Hancur Karena Riya, Begini Fakta dan Buktinya
2. Riya’ Lebih Sangat Merusak Daripada Serigala Menyergap Domba.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda : “Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dan dilepaskan di tengah sekumpulan domba lebih merusak daripada ketamakan seorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya”. [HSR Ahmad, III/456; Tirmidzi, no. 2376; Darimi, II/304, dan yang lainnya dari Ka’ab bin Malik]. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan rusaknya agama seorang muslim karena tamaknya kepada harta, kemuliaan, pangkat dan kedudukan. Semua ini menggerakkan riya’ di dalam diri seseorang.
3. Amal Shalih Akan Hilang Pengaruh Baiknya Dan Tujuannya Yang Besar Bila Disertai Riya’.
Allah berfirman, “Maka celakalah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’ dan mencegah (menolong dengan) barang yang berguna”. [al Ma’uun : 4-7]
4. Riya’ Akan Menghapus Dan Membatalkan Amal Shalih.
Artikel ini merupakan status di grup Facebook Motivasi Hijrah Indonesia oleh Addit. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
*
Makin Sering Gempa Semakin Dekat Dengan Kiamat, Benarkah?
Makin seringnya gempa mengingatkan kita pada hadits Rasululllah ﷺ tentang tanda-tanda kiamat. Salah satunya adalah semakin banyak gempa bumi. Rasululllah ﷺ bersabda: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi” (HR. Al Bukhari)
Fenomena semakin seringnya terjadi gempa menunjukkan bahwa kiamat semakin dekat. Meskipun dekatnya kiamat tidak dapat dipastikan berapa lama lagi. Fenomena ini juga merupakan bukti kebenaran hadits Rasulullah ﷺ. Yang jauh lebih penting dari itu, adalah bagaimana persiapan kita menghadapi kematian. Sebuah kiamat sughra yang pasti menghampiri setiap orang. Ada yang mati lantaran sakit, ada yang mati lantaran kecelakaan, ada juga yang mati lantaran gempa bumi. Yang pasti, kalaupun kita tidak bertemu dengan kiamat kubra, kita pasti bertemu dengan kiamat sughra.
Suatu ketika, ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang kapan datangnya hari kiamat. Beliau justru bertanya balik. “Apa bekalmu untuk menghadapinya?” Beruntung, sahabat ini ternyata memiliki bekal yang luar biasa berupa cinta kepada Allah dan RasulNya sehingga beliaupun mensabdakan bahwa sahabat tersebut akan berkumpul dengan orang yang ia cintai.