Menikah Itu Sebenarnya Murah, Adat dan Gengsi yang Membuatnya Jadi Mahal
Sehingga bila sudah demikian, maka sudah jelas setelah pernikahan, atau bahkan setelah bertahun-tahun bersama pun semua keadaan yang ada akan selalu tercipta menyenangkan dan selalu indah, karena kesiapan hati yang sudah benar-benar matang sebelumnya.
Jangan Pula Menikah Terpaku Kepada Adat dan Gengsi, Karena Bisa Jadi Akan Merusak Niatmu yang Suci Untuk Menikah Karena Allah
Menikah
- google image
Memang adat di Indonesia itu sangat banyak dan menjadi kekayaan yang tak ternilai. Di setiap adat juga sudah mengatur masalah pernikahan. Tapi, jangan sampai terpaku pada adat dan gengsi, sebab kedua hal ini bila dibiarkan akan merusak niat baik yang ada di hati dan bisa jadi penghalang untuk menikah.
Buktinya tak sedikit dari kita yang menggelar walimahan besar, tapi ujung-ujungnya bila ditanya biar terlihat mewah di hadapan para tamu. Padahal untuk apa terlihat mewah dan seakan-akan selalu wah, bila sehabis pesta pernikahan usai kamu tak bisa bijak menjalani pernikahan dalam waktu yang lama. atau yang paling parah lagi, menghitung jumlah utang yang harus dibayar.
Lurus kan Niatmu, Karena Sebenarnya Tujuan Menikah Dalam Islam Itu Mulia Bukan Sekedar Hanya Untuk Kata Halal dan Sah
Menikah
- google image
Agama Islam telah memberikan pedoman yang lengkap dan jelas mengenai masalah pernikahan ini. Mulai dari anjuran menikah, bagaimana memilih pasangan yang benar, cara melakukan khitbah (peminangan), sampai bagaimana mendidik anak, semua diatur oleh Islam dengan sangat detail dan menyeluruh.
Dikutip dari ensiklopedimuslim.com, bahwa tujuan utama menikah itu ada tujuh yaitu Melaksanakan Sunnah Rasul, Menjaga Diri Dari Perbuatan Maksiat, Menguatkan Ibadah, Memperoleh Ketenangan, Memperoleh Keturunan, Investasi di Akhirat Nanti dan Menyalurkan fitrah Manusia.
Menurut Pendapat Ulama, Menikah itu Bisa Saja Wajib, Sunnah dan Bahkan Mubah, Jadi Masih Lebih Mementingkan Wah atau Hukum
Menikah
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. An Nur: 32).