Teruntuk Kamu Seorang yang Akan Menjadi Tulang Rusukku

Ilustrasi Pasangan
Sumber :
  • Pexels/Thirdman

OlretLelah yang kurasa sekarang memang sangat lelah, aku yakin kau juga merasakan hal yang sama. Lelah mencarimu, lelah menantimu, Lelah menanti janji Allah untuk segera mempertemukan kita dalam ikatan suci pernikahan dan menggenapkan separuh dari agama ini.

Doa Pelancar Rezeki dan Solusi Masalah: Amalan Singkat dengan Tiga Manfaat Luar Biasa!

Itulah yang sekarang kurasakan. Lelah untuk tetap menjaga hati dan iman ini. Lelah untuk istiqomah menanti hingga janji Allah tiba. Lelah untuk tetap tersenyum dalam menghadapi setiap pertanyaan.

“Kapan menikah…..?”

7 Buah yang Memelihara Hati, Hati Pun Sehat dan Kuat

Di tengah kelelahan itu, izinkan aku sekedar melukiskan kekeluan hati yang sulit terucap dengan lisan. Dan izinkan pula aku sedikit mengutip surat cinta dari Allah, sebagai kewajiban kita untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran

Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (syurga) (QS An-nur : 26)”

6 Makanan yang Membantu Melawan Penyakit Hati Berlemak

Sampai Sekarang, Aku masih mencari Separoh Jiwa Ini, Tulang Rusukku yang Sampai Kini Belum Bersua.

Untuk sebuah pencarian yang aku sendiri tidak tahu kapan berakhirnya. Selaksa doa yang terus terlantun seakan menjadi arang untuk mengobarkan asa. Sebuah harapan untuk segera menemui hari yang paling membahagiakan. Ya… Hari pernikahan. Hari dimana kita bisa menunpahkan segala rasa cinta yang ada dengan halal dan penuh ridha Allah.

Sekilas, hatiku tersenyum kecil saat membayangkan hal itu. Tapi, senyum itu terpaksa harus ku tepis karena kenyataan saat ini masih jauh dengan sebuah harapan yang ada. Sebuah kenyataan ternyata kau belum ada di depanku. Belum juga kutemui. Meski aku tahu, kau telah dipersiapkan Allah untukku.

Aku tidak tahu kenapa sampai sekarang Allah belum mempertemukan aku denganmu. Padahal, doa dan usaha tak pernah berhenti menghiasi langkahku. Usaha untuk menyempurnakan ikhtiar dan doa untuk menggenapkan tawakal. Semuanya telah kulakukan.

Sabar, Aku Akan Tetap Mencari dan Melayakkan Diri.

Halaman Selanjutnya
img_title