7 Ciri Toxic Parents Menurut Ahli, Nomer 3 Sering Terjadi!

Ilustrasi anak dan orang tua
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@caleboquendo

Jakarta, Orlet - Bicara soal toxic, tentu kita sudah memahami adanya toxic relationship, pertemanan toxic, lingkungan kerja toxic. Sedangkan orang toxic sendiri dapat diartikan sebagai orang yang memberikan dampak buruk kepada orang lain, terutama terhadap psikis.

Olla Ramlan Tampil Tanpa Hijab, Ungkap Kasih Sayang Mendalam kepada Anak-anaknya

Nah, untuk yang satu ini kita diharapkan berhati-hati agar jangan sampai menjadi toxic parents atau orang tua toxic.

Bukankah orang tua sejatinya selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak, lalu mengapa dapat disebut toxic parents? Sebab orang tua juga manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan terlebih pada anak.

Begini Pencegahan Gastroenteritis Akut Pada Anak-Anak

Dilansir dari akun sosial media @ibuproduktif_id menurut Dr. Aisyah Dahlan yaitu seorang dokter sekaligus ustadzah yang sering membahas neuparenting, psikologi orang tua dan anak, rumah tangga, keluarga, dan bahkan persoalan narkoba, terdapat tujuh ciri-ciri perilaku orang tua toxic. Apa sajakah itu? Simak uraian di bawah ini sampai selesai.

1. Selalu Mengutamakan Kebutuhannya Sendiri

Ilustrasi anak dan orang tua

Photo :
  • https://www.pexels.com/@caleboquendo
Bagaimana Sikap Anak Saat Orang Tuanya Bertengkar?

Memutuskan menjadi orang tua berarti siap tidak siap harus rela mengesampingkan kebutuhan sendiri demi anak. Menahan keinginan demi terpenuhinya semua kebutuhan anak. Berusaha memahami bagaimana perasaan anak diatas harapan kita terhadap mereka sebagai orang tua.

Berperilaku seenaknya kepada anak akan memberikan dampak buruk bagi psikis mereka dimana anak-anak kerap merasa selalu terabaikan.

2. Selalu Menyalahkan Anak

Ilustrasi anak dan orang tua

Photo :
  • https://www.pexels.com/@ShvetsA

Anak nilainya buruk, tidak bisa rangking satu, selalu disalahkan padahal jarang sekali orang tuanya mau duduk bersama, menemani belajar, mengajari mereka.

Tidak dapat melihat bagaimana perjuangan keras anak untuk bisa mencapai apa yang mereka usahakan meski berakhir gagal.

Orang tua toxic hanya berfokus pada hasil yang mereka harapkan dapat membuat bangga, namun justru mengecewakan.

Padahal tidak ada ruginya berusahamengapresiasi upaya anak membuat buah hati merasa dihargai, dicintai penuh kasih, sekaligus kembali membangkitkan semangat mereka.

3. Sulit Mengendalikan Emosi

Zodiak yang Suka Mengasuh Anak

Photo :
  • freepik.com

Ketika anak melakukan kesalahan orang tua toxic cenderung bereaksi berlebihan dan dramatis hingga tega bertindak kekerasan. Wajar manusia memiliki emosi, terlebih lagi apabila mengalami tekanan tinggi dalam pekerjaan atau sedang bermasalah dengan pasangan tiba-tiba dihadapkan dengan perbuatan anak yang terasa menjengkelkan.

Akan tetapi, sebagai orang tua sebaiknya mampu mengatur emosi supaya tidak meledak. Kemarahan kita, kata-kata kasar, pukulan yang kita layangkan pada anak akan berpotensi menamankan kebencian anak terhadap orang tua.

4. Tidak Memperlakukan Anak dengan Baik

Tidak hanya anak yang dituntut untuk bersikap sopan dan hormat kepada orang tua. Begitu pun sebaliknya, orang tua perlu memperlakukan anak dengan cara yang sama.

Tidak ragu mengatakan maaf kepada anak ketika membuat kesalahan yang mungkin menyakiti perasaan anak. Mengingat hal-hal penting bagi anak, seperti ulang tahunnya.

Sedangkan toxic parents merasa bahwa mereka adalah orang tua yang wajib dihormati tanpa tapi. Tidak mau menerima kritik dan bersikap acuh terhadap anak.

5. Sering Mempermalukan Anak

Bijaklah dalam mendidik anak. Tegas kepada anak boleh saja. Namun, sebisa mungkin hindari memarahi mereka di depan umum, teman-temannya yang dapat menyebabkan anak merasa sangat malu.

Bagi orang tua toxic memarahi, memukul, merendahkan, memaki anak di depan orang-orang dianggap hal sepele.

6. Suka Mengontrol

Ilustrasi orang tua dan anak

Photo :
  • https://www.pexels.com/@elly-fairytale

Semakin anak beranjak dewasa, orang tua wajib menghargai privasi anak sembari tetap memantau perkembangan anak, lingkungan dimana ia bergaul, dengan siapa ia berteman dan belajar memberikan kepercayaan pada anak.

Tidak perlu berlebihan sampai mengekang anak, mengatur apa yang harus dilakukan anak, kapan dan bagaimana caranya.

Toxic parents suka mengontrol secara ketat sampai anak merasa seperti tawanan hingga tanpa disadari dapat menyebabkan mereka merasa tertekan hingga depresi.

7. Merasa Bersaing dengan Anak

Aneh tapi nyata. Bagaimana mungkin orang tua merasa kebahagiaan anaknya justru membuatnya tak senang?

Sering merasa paling benar meskipun keliru. Apabila diberi tahu justru berbalik mengatai anak sok pintar. Menyepelekan keberhasilan anak sehingga membuat sang anak down.

Demikianlah pembahasan mengenai tujuh perilaku toxic parents yang sebaiknya dihindari. Kita akan menuai apa yang kita tanam. Satu hal yang harus kita sadari sebelum berlaku buruk kepada anak, ingatlah suatu ketika anak-anak akan tumbuh dewasa sedangkan kita pasti menua.