7 Alasan Mengapa Kamu Mungkin Tidak Bahagia Dengan Hidupmu

Menjadi tidak bahagia dengan hubungan
Sumber :
  • google image

4. Kamu terus-menerus merasa tertekan dan cemas

4 Buah yang Sebaiknya Jangan Dikupas dan Makan Langsung Dengan Kulitnya

Merasa tertekan dan cemas bisa sangat melemahkan. Itu membuat mustahil untuk menikmati hidup. Kesedihan dan kemarahan yang terus-menerus - disadari atau tidak - datang antara kamu dan tujuan yang ingin dicapai.

Ketika kamu menemukan diri dalam situasi di mana kamu merasa sangat sedih dan tidak dapat menentukan alasannya, mencari terapi profesional adalah langkah pertama yang baik.

Misi Mustahil Jadi Nyata: Turun 10 Kg Dalam 30 Hari? Ini 5 Langkah Wajib yang Mengguncang Lemak Anda!

5. Kamu tidak memperhatikan firasat

Ada kalanya kamu merasa bahwa kamu melakukan sesuatu yang salah. Hasilnya adalah ketegangan dan kegelisahan. Meskipun penting untuk memercayai intuisi dan menghindari situasi yang menyebabkan masalah, ada kalanya kamu mengalami firasat yang "baik"; yang menyebabkan kegembiraan dan euforia.

7 Sayur Lokal yang Kaya Nutrisi dan Murah di Pasaran

Sama pentingnya untuk mendengarkan firasat kamu karena itu dapat mengarah pada sesuatu yang secara positif mengubah hidup.

6. Kamu makan terlalu banyak dan/atau menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan

Mengkonsumsi apa pun secara berlebihan bukanlah hal yang baik, terutama jika itu adalah makanan cepat saji, junk food, permen, atau alkohol dan obat-obatan. Meskipun semua hal ini mungkin membuat kamu merasa lebih baik dalam jangka pendek, pada akhirnya Anda akan membangun toleransi dan akan membutuhkan lebih banyak makanan dan stimulan yang tidak sehat ini untuk merasa puas.

7. Kamu memiliki masalah di tempat kerja dan dalam kehidupan pribadi

Ada kalanya kamu mungkin yakin bahwa orang lain yang harus disalahkan atas masalah kamu. Di sisi lain, kamu mungkin terlalu mengandalkan orang lain untuk membuat kamu merasa berharga.

Orang sering menghadapinya dengan masuk dan keluar dari hubungan, terus berganti pekerjaan, atau bahkan pindah ke kota baru berdasarkan asumsi bahwa faktor eksternal ini adalah penyebab ketidakbahagiaan. Namun pada kenyataannya, masalah datang dari dalam.