Semakin Keras Tertawa Seseorang, Biasanya Semakin Sepi Hatinya
Olret – Saat kamu melihat ada teman yang sangat pandai melucu, mudah sekali tertawa bahagia, bahkan tertawa paling renyah dan paling keras terdengar. Cobalah, dekati dirinya, cobalah buka hatinya dan dengarkan segala keluh kesahnya.
Karena sebenarnya saat dia tertawa paling keras untuk menutupi hatinya yang sepi dan merana. Dia melucu bahkan hal garing sekalipun, agar orang lain melihat dan memperhatikannya.
Dia memang sedang pura pura bahagia, tetap melihat semua baik baik saja. Meskipun hatinya tak benar benar baik baik saja.
Tertawa dan Senyumnya Adalah Bukti Ketegaran Hatinya. Dia Tetap Berusaha Menunjukkan Yang Terbaik Meskipun Hatinya Sedang Sakit.
Tertawa
Mungkin dia hanya tidak ingin dikasihani dan terlihat sedih di matamu. Mungkin dia hanya ingin membuktikan bahwa dia bisa setegar dan sekuat apa pun dalam menghadapi masalah hidup.
Dia tertawa, dia ceria, berharap bahwa tertawa dan ceria akan menjadi akhir dari rasa lukanya. Dia begitu tegar, sebisa mungkin tak menunjukkan rasa sedihnya, dengan menutupi dengan baik lewat candaan dan humor konyolnya.
Namun, Dia Juga Manusia Biasa Yang Butuh Menangis Untuk Mengobati Lukanya. Agar Setidaknya Bebannya Lebih Ringan Setelah Mengeluarkan Air Mata
Tanda Wanita Tidak Tertarik Lagi Denganmu
- freepik.com
Setegar apa pun dirinya dalam menjalani hidup. Sehebat apa pun dia dalam menutupi rasa sedihnya. Dia tetap manusia biasa yang lemah. Yang juga butuh sandaran untuk tertidur lelah, membutuhkan tempat berteduh dari jahatnya dunia.
Dalam sepinya dia sering menangis, membiarkan rasa sakitnya terobati lewat air mata, dan berharap setelahnya, bebannya akan lebih ringan dan senyum tulus bisa benar benar terbit di bibirnya.
Jadi Jangan Menjudgenya. Meskipun Kamu Tahu Bahwa Dia Sedang Berpura-Pura. Hargailah Usahanya Untuk Tetap Berpikir Positif dan Melanjutkan Hidup Dengan Lebih Baik
Hanya yang pernah menderita, yang lebih memahami seseorang yang menderita, kamu tidak akan pernah bisa mengerti sedalam apa pun luka yang dia rasakan. Karena kamu belum pernah mengalaminya. Jadi stop menjudgenya pura pura bahagia.
Tahukah kamu seberapa berat dia berusaha melawan depresi. Seberapa Sulit dia lepas dari lukanya dan akhirnya bisa tersenyum kembali, meskipun masih terasa hambar.