Bagi Para Pekerja, Inilah 5 Tanda Pimpinan Toxic di Tempat Kerja

Tanda Pimpinan Toxic
Sumber :
  • https://unsplash.com/@icons8

Olret – Bagi para pencari nafkah atau pekerja, banyak serba serbi pengalaman di tempat mereka bekerja. Mulai dari pengalaman baik seperti penghasilan yang besar misalnya, atau pengalaman buruk soal kurangnya kesejahteraan di tempat kerja.

5 Skill yang Bisa Dipelajari Setelah Pulang Kerja, Upgrade Diri Tanpa Harus Lembur!

Dari sekian banyak cerita tak mengenakan di dunia kerja, kebanyak keluhan pekerja yaitu soal karakter pimpinan yang tidak sesuai, pimpinan yang toxic salah satunya. Berikut kami rangkum tanda pimpinan toxic di kantor mu.

1. Tidak mempedulikan kesehatan mental karyawan

7 Tanda Peringatan Dini PHK di Perusahaan yang Perlu Kamu Waspadai

Kesehatan mental masih sering sekali diabaikan oleh kebanyakan orang. Bahkan pagi para pekerja tak sedikit yang merasakan mungkin hal sepele seperti sakit kepala, mudah lupa, tidak fokus, dan gejala sakit ringan lainnya.

Namun sebenarnya jika terjadi berulang dan berkepanjangan, bisa jadi itu bukan penyakit fisik melainkan timbul dari stres yang menyebabkan psikosomatis.

"Gak Kerja, Gak Makan": Lebih dari Sekadar Pepatah, Ini Filosofi Bertahan Hidup

Pimpinan yang masa bodoh dengan kesehatan mental karyawan, seakan menganggap kalau karyawan merasakan sakit itu hanya untuk alasan saja agar mengundur pekerjaan.

Tak sedikit juga para pekerja yang merasakan panic attack setiap kali akan berhadapan dengan pimpinan. Namun bagi pimpinan hal demikian dianggap karyawan tidak dewasa dalam menghadapi tantangan dalam pekerjaan.

Jadi bagi pimpinan yang toxic, stres dalam bekerja sudah dianggap hal lumrah dan risiko dari pekerjaan itu sendiri.

2.Memberi tugas di saat karyawan sedang dalam masa cuti

Cuti menjadi salah satu hak karyawan, tapi tidak semua pekerja dapat merasakan cuti selain libur nasional atau tanggal merah mingguan. Bahkan ada yang sulit sekali bagi pekerja untuk izin cuti. Kalau tidak disetujui, bisa jadi disetujui dengan bersyarat.

Misal pimpinan toxic mendadak memberikan tugas tambahan sehari sebelum karyawan cuti. Alhasil jika tidak selesai tepat waktu, mau tak mau karyawan harus membawa pekerjaannya bersamaan dengan cuti mereka.

Tujuan cuti yang seharusnya bisa menjadi jeda bagi karyawan atau mengurus sesuatu hal pribadi dan keluarga, malah dibuat tidak tenang karena mengingat deadline dari si bos.

3.Terlalu gila kerja sehingga mengorbankan waktu di luar jam kerja karyawan

Halaman Selanjutnya
img_title