Mengapa Gaji Naik Tapi Selalu Minus di Akhir Bulan?

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Pexels/Yan Krukau

Utang untuk membeli barang yang nilainya terus menurun, seperti gadget baru atau kendaraan, adalah hal yang perlu dihindari. Utang produktif (untuk bisnis) pun memiliki risiko.

Mengorbankan Kecantikan Demi Ekonomi: Kisah Pilu Melda Safitri, dari Gadis Menawan Jadi Ibu yang Tak Mampu Mengurus Diri

4. Investasi untuk Melindungi Kekayaan Anda.

Investasi tidak hanya untuk menjadi kaya, tetapi juga untuk melindungi daya beli Anda dari inflasi. Kenali profil risiko Anda—apakah Anda seorang risk-averse (penghindar risiko) atau risk-taker (pengambil risiko)?

Air Mata Melda di Sahur Pertama: Hanya Nasi dan Sambal, Ketika Sang Anak Merengek Meminta Ayam

Risk-Averse: Cocok dengan instrumen stabil seperti reksa dana pasar uang, obligasi, atau emas. Target Anda adalah mengalahkan inflasi, bukan mengejar keuntungan besar.

Risk-Taker: Lebih berani dengan instrumen berisiko seperti saham, kripto, atau properti.

7 Rahasia Umur Panjang dari Orang-Orang di Kawasan Blue Zone

5. Perbesar Pemasukan.

Jika biaya hidup Anda besar, cara terbaik adalah memperbesar pendapatan. Jangan hanya bergantung pada gaji (main income). Bangun juga passive income (dari bisnis autopilot) dan portfolio income (dari investasi) untuk mencapai kebebasan finansial yang lebih cepat.

Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, Anda bisa mengendalikan keuangan dan memastikan kenaikan gaji benar-benar membawa Anda menuju kehidupan finansial yang lebih baik, bukan sebaliknya.