Menyelami Perbedaan: Kunci Keharmonisan dalam Pernikahan Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Tanda Rumah Tanggamu Toxic
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Dalam sebuah video yang beredar, Ustadz Khalid Basalamah mengupas tuntas sebuah topik yang seringkali menjadi tantangan terbesar dalam rumah tangga: perbedaan fundamental antara pria dan wanita.

Menikah Dulu atau Bantu Orang Tua? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Beliau menekankan bahwa memahami perbedaan ini bukan sekadar pengetahuan, melainkan fondasi utama untuk membangun pernikahan yang harmonis dan langgeng.

Logika vs. Perasaan: Dua Sisi yang Saling Melengkapi

Wanita dari 4 Shio Ini Ditakdirkan Untuk Menikmati Cinta dan Kekayaan Seumur Hidup!

Menurut Ustadz Khalid, pria pada umumnya dikendalikan oleh akal dan logika. Cara berpikir ini memungkinkan mereka untuk lebih efisien dalam menyelesaikan masalah.

Sementara itu, wanita lebih didominasi oleh perasaan dan emosi, sebuah anugerah yang sangat penting untuk perannya sebagai pengasuh dan pendidik anak.

Apakah Byeon Woo Seok dan IU Kembali Mengenakan Seragam di Drama Terbaru?

Perbedaan ini tidak dibuat untuk saling berhadapan, melainkan untuk saling melengkapi. Bayangkan seorang pria yang berbelanja hanya untuk membeli barang yang dibutuhkan (mencari solusi), sementara wanita mungkin menikmati prosesnya, bahkan saat tanpa tujuan spesifik.

Atau, bagaimana pria cenderung mudah melupakan pertengkaran, sedangkan wanita mungkin menyimpannya lebih lama di dalam hati. Ini semua adalah manifestasi dari perbedaan alamiah yang harus dipahami, bukan diperdebatkan.

Saling Memahami dan Menghargai: Resep Utama

Kunci keharmonisan, menurut beliau, terletak pada saling pengertian. Pria harus menyadari bahwa wanita sangat membutuhkan kasih sayang dan pujian. Kata-kata manis dan sentuhan kecil bisa menjadi sumber energi yang luar biasa bagi mereka.

Sebaliknya, wanita perlu memahami bahwa pria butuh rasa hormat dan pengakuan sebagai kepala keluarga. Penghargaan terhadap peran dan usahanya akan membuat pria merasa dihargai.

Waspada Terhadap Jurang Perceraian

Salah satu pesan paling kuat dari Ustadz Khalid adalah peringatan tentang bahaya perceraian. Ia menyebutkan bahwa perceraian adalah "prestasi" yang paling diinginkan oleh iblis karena dapat merusak tidak hanya satu keluarga, tetapi juga tatanan masyarakat.

Beliau menasihati agar pasangan tidak mudah mengucapkan kata "cerai" hanya karena masalah duniawi. Kata tersebut seharusnya hanya dipertimbangkan dalam kondisi yang sangat mendesak dan melibatkan pelanggaran agama yang parah.

Ustadz Khalid Basalamah menutup penjelasannya dengan sebuah pesan bijak: toleransi dan adaptasi. Dalam sebuah pernikahan, pasti akan ada perbedaan kebiasaan atau tradisi.

Alih-alih menjadikannya sumber konflik, jadikanlah itu sebagai kesempatan untuk saling belajar. Ingatlah bahwa masalah dunia tidak sebanding dengan hancurnya sebuah keluarga. Saling memaafkan, menghargai, dan memahami adalah tiga pilar yang akan menopang pernikahan menuju kebahagiaan sejati.